REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul resmi dilantik Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jumat (26/2). Gus Ipul menjadi sorotan pada pelantikan tersebut mengingat pernah menjadi pesaing Khofifah pada kontestasi Pilgub Jatim 2018.
Dalam sambutannya, Khofifah bahkan berkali-kali menyebut nama Gus Ipul yang sesekali diselangi candaan. Khofifah menyebut Gus Ipul merupakan top mentor bagi bupati dan wali kota di Jatim. Alasannya, pengalaman dan perjuangan Gus Ipul sangat banyak, terutama untuk urusan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Jadi kalau cari mentor, bapak bupati dan wali kota tidak susah-susah. Salah satu yang baru saja dilantik ini adalah top mentor untuk bupati dan wali kota," kata Khofifah di Surabaya, Jumat.
Ucapan untuk Gus Ipul tersebut bermula dari penjelasan Khofifah tentang pentingnya pengembangan pariwisata di Jatim. Saat itu Khofifah berpesan agar bupati dan wali kota maksimal mengembangkan potensi pariwisata daerah, dengan menggerakkan seluruh sumber daya, terutama UMKM.
"Untuk penguatan UMKM, sesungguhnya yang lebih detil adalah Gus Ipul. Lihat saja, ininya (tanda kehormatan) lebih banyak dari saya. Itu artinya perjuangannya lebih banyak," ujar mantan menteri sosial itu sambil memegang tanda kehormatan yang menempel di dadanya.
Seperti diketahui, ada 17 pasangan kepala daerah asal Jatim yang telah ditetapkan KPU masing-masing daerah sebagai pemenang pilkada serentak. Di antaranya, Kabupaten Ponorogo, Trenggalek, Kediri, Ngawi, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Malang, Blitar, Sumenep, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Kota Blitar, Kota Pasuruan, Sidoarjo dan Kota Surabaya.
Sementara itu, masih ada dua daerah di Jatim yang belum bisa dilantik secara serentak, karena masa jabatan kepala daerah lama berakhir tidak pada 17 Februari 2021. Keduanya adalah Kabupaten Tuban yang masa jabatannya berakhir pada 20 Juni 2021 dan Kabupaten Pacitan yang masa jabatannya berakhir pada 4 April 2021.
Gus Ipul sebelum menjadi wali kota Pasuran, pernah menjabat wakil gubernur Jatim dua periode pada 2009-2019 dan menteri pembangunan daerah tertinggal (PDT) pada 2004-2007.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
