Jumat 26 Feb 2021 15:48 WIB

Jakarta, Kota Pertama di Asia Tenggara Raih Penghargaan STA

Anies bangga Jakarta meraih STA 2021 terkait integrasi antarmoda transportasi.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menunjukkan plakat penghargaan yang diterima.
Foto: @anisbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menunjukkan plakat penghargaan yang diterima.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DKI Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021 di transportasi di tingkat internasional. Penghargaan itu diberikan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), yang berbasis di New York, Amerika Serikat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Raihan penghargaan tersebut berkat program integrasi antarmoda transportasi publik di bawah payung Jaklingko yang dinilai memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi masyarakat Jakarta. Gubernur Anies menyampaikan rasa bangganya terhadap Jakarta. Anies pun berkomitmen untuk terus mengupayakan sistem transportasi berkelanjutan yang tujuan akhirnya adalah kenyamanan warga.

"Alhamdulillah, Jakarta terpilih sebagai kota terbaik dunia dalam Sustainable Transport Award 2021. Saya turut berbangga dengan pencapaian Jakarta dalam peningkatan inovasi transportasi terintegrasi," kata Anies dalam keterangan tertulis resminya di Jakarta, Kamis (25/2).

"Ini adalah pengingat bahwa kami harus terus berupaya meningkatkan layanan transportasi yang sudah ada, sehingga kenyamanan warga dalam bertransportasi terjamin," kata Anies menambahkan.

Jakarta memenangkan penghargaan STA mengalahkan kota-kota besar lainnya di dunia, seperti Auckland, Bogota, Buenos Aires, Charlotte, Frankfurt, Moscow, San Francisco dan Sao Paulo. Pada tahun lalu, Jakarta menduduki peringkat kedua atau mendapat gelar 'Honorable Mention'.

STA merupakan ajang penghargaan tahunan dan diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan dan pembangunan perkotaan. Adapun berbagai upaya berkelanjutan di bidang transportasi yang membuat Jakarta meraih penghargaan tersebut sebagai berikut:

Mengintegrasikan mikrobus (angkot) dengan layanan Transjakarta di mana 10 operator angkot sepakat untuk bergabung dengan Transjakarta. JakLingko memungkinkan warga berpindah moda transportasi menggunakan mikrobus dan bus Transjakarta dengan tarif tetap dalam waktu tiga jam.

"Menghadirkan MRT Jakarta dan LRT Jakarta yang juga menjadi momentum besar bagi sistem transportasi publik di Jakarta," ujarnya.

Kemudian, Jakarta mampu mengintegrasikan layanan transportasi, baik fisik maupun pembayaran. Hal itu terbukti dengan dibangunnya stasiun-stasiun dan rute-rute Transjakarta yang terintegrasi dengan MRT Jakarta, LRT Jakarta, serta mikrobus.

Penataan kawasan transportasi publik milik DKI Jakarta dengan perusahaan transportasi publik milik negara, yakni KRL Commuter Line. Bertujuan untuk menjadi hub transportasi yang memberi kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi warga. Pada tahap pertama, stasiun yang ditata adalah Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Pasar Senen.

Selanjutnya, Jakarta juga mengembangkan armada bus listrik yang ramah lingkungan. Upaya ini dilakukan oleh Transjakarta dan mempunyai target untuk mengubah semua armadanya menjadi bus listrik pada 2030.

Selain itu, Pemprov DKI juga mengubah fungsi Terowongan Kendal sebagai area khusus pejalan kaki untuk menghubungkan stasiun KRL, stasiun MRT Jakarta, stasiun Kereta Bandara dan halte Transjakarta. Fasilitas ini dibangun sebagai upaya pendukung program integrasi transportasi, namun juga tetap mempertimbangkan kenyamanan warga.

Upaya berkelanjutan pembangunan jalur sepeda yang hingga saat ini telah dibangun 63 km. Saat ini, sedang dibangun 200 km jalur sepeda terproteksi, dengan rencana pembangunan 500 km jalur di tahun mendatang.

Dalam mendorong masyarakat menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, tersedia pula sistem bike-sharing dengan 120 sepeda yang siap pakai. Sejumlah tempat parkir sepeda juga telah dibangun di stasiun-stasiun untuk memudahkan masyarakat berpindah lokasi dengan biaya yang lebih terjangkau dan baik untuk lingkungan (nonemisi)

Lalu, mengubah fungsi fasilitas park and ride Thamrin 10 yang sebelumnya merupakan area parkir kendaraan pribadi menjadi ruang usaha ekonomi kreatif. Hal ini merupakan upaya untuk menggalakkan pembatasan kendaraan bermotor pribadi di pusat kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement