Jumat 26 Feb 2021 13:07 WIB

Kementan Ingin Benahi Sistem Pascapanen

Permasalahan di Kementan tak hanya sebatas di produksi tapi pada tahap pascapanen

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi panen padi. -- Pengembangan sistem pangan terutama penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian menjadi sangat krusial dalam menjamin dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Ilustrasi panen padi. -- Pengembangan sistem pangan terutama penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian menjadi sangat krusial dalam menjamin dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan sistem pangan terutama penanganan pascapanen dan pemasaran hasil pertanian menjadi sangat krusial dalam menjamin dan mewujudkan ketahanan pangan nasional, terlebih dimasa pandemi Covid-19 saat ini.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan selama pandemi kinerja positif pertanian tidak hanya terukir lewat peningkatan nilai dan volume ekspor pertanian tetapi juga terukir lewat kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia meminta berbagai bentuk kinerja kementerian dapat dimaksimalkan melalui upaya bersama membenahi pertanian dari hulu ke hilir.

Baca Juga

“Pertanian itu sangat strategis, permasalahan di dalamnya juga sangat kompleks dan sangat mendalam. Permasalahan terjadi tidak hanya sebatas di produksi, tetapi juga terjadi pada tahapan pascapanen, disinilah kami butuh masukan dari semuanya, dari para ahli,” kata Syahrul melalui pernyataan resminya, Jumat (26/2).

Syahrul mengatakan, Kementerian Pertanian selama ini tidak hanya menekankan pada upaya peningkatan produksi pangan. Namun juga pada upaya peningkatan nilai tambah, daya saing, hilirisasi, pemasaran dan ekspor produk pertanian. Itu diharapkan dapat memberikan efek berganda untuk sektor pembangunan lainnya.

“Saya berharap para ahli dapat membantu menyempurnakan pertanian kita dari proses budidaya hingga proses pascapanen, termasuk dalam program Food Estate,” katanya menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement