Jumat 26 Feb 2021 08:40 WIB

BRI Salurkan Rp 562 T untuk Aktivitas Bisnis Berkelanjutan

Kredit BRI yang tergolong aktivitas bisnis berkelanjutan tumbuh 14,1 persen

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Bank BRI  mencatat sepanjang 2020 sebesar 63,9 persen dari total portofolio kredit atau setara dengan Rp 562 triliun tergolong pembiayaan kepada aktivitas bisnis berkelanjutan.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Bank BRI mencatat sepanjang 2020 sebesar 63,9 persen dari total portofolio kredit atau setara dengan Rp 562 triliun tergolong pembiayaan kepada aktivitas bisnis berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk kian mempertebal komitmen dalam penerapan praktik environmental, social, governance (ESG) serta praktik keuangan berkelanjutan (sustainable finance). Perseroan mencatat sepanjang 2020 sebesar 63,9 persen dari total portofolio kredit atau setara dengan Rp 562 triliun tergolong pembiayaan kepada aktivitas bisnis berkelanjutan.

SEVP Treasury & Global Services BRI, Listiarini Dewajanti mengatakan faktor yang mendukung pencapaian bank UMKM terbesar di Indonesia salah satunya karena BRI secara aktif meningkatkan awareness terkait ESG kepada pekerja BRI dan nasabah atau debitur. “Hal ini dilakukan melalui berbagai program pendidikan dan sosialisasi terkait sustainability dan ESG,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (26/2).

Baca Juga

Dari sisi kinerja, kredit BRI yang tergolong aktivitas bisnis berkelanjutan tumbuh 14,1 persen secara year on year dan nilai kredit sebesar Rp 562 triliun, dalam kategori ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan peers. Adapun penyaluran kredit kepada aktivitas bisnis berkelanjutan terdiri dari dua pilar utama, yakni social financing dan green financing.

Social financing diwujudkan dalam penyaluran kredit UMKM, khususnya mikro senilai Rp 488,6 triliun, serta penyaluran KUR super mikro bagi ibu rumah tangga dan Agen BRILink yang hingga kini telah mencapai 504 ribu agen.

“Penerapan praktik green financing BRI tercermin dari penyaluran kredit kepada sektor energi terbarukan, kredit untuk pencegahan polusi, kredit untuk transportasi ramah lingkungan dan kredit untuk green building,” ucapnya.

Masih dalam kaitannya praktik green financing, menurutnya BRI juga menjadi bank pertama di Asia Tenggara yang menerbitkan sustainability bond pada 2019 yang lalu. Listiarini menyebut sustainability bond sangat diminati oleh para investor, hal tersebut terbukti bahwa pemesanannya oversubscribed hingga 8,4 kali, dari 500 juta dolar AS menjadi 3,3 miliar dolar AS.

Sustainability bond milik BRI juga menjadi yang pertama diterbitkan oleh BUMN di Indonesia,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement