Jumat 26 Feb 2021 06:54 WIB

Kasus Aktif di 65 Daerah Capai Lebih dari Seribu

Kondisi ini perlu menjadi perhatian baik pemerintah pusat maupun daerah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana pertandingan lomba bulutangkis yang diadakan dalam rangka 1 tahun perjuangan melawan Covid-19 Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Foto: Prayogi/Republika.
Suasana pertandingan lomba bulutangkis yang diadakan dalam rangka 1 tahun perjuangan melawan Covid-19 Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, sebanyak 14 persen atau 65 kabupaten kota tercatat masih memiliki lebih dari 1.000 kasus aktif. Sedangkan 33,1 persen atau 161 kabupaten kota memiliki 101 hingga 1.000 kasus aktif.

Wiku mengatakan, kondisi ini perlu menjadi perhatian baik pemerintah pusat maupun daerah. Satgas pun mencatat 10 kabupaten kota dengan kasus aktif tertingginya yakni Kota Surakarta sebesar 7.354, Kota Depok sebesar 7.096, Kota Denpasar sebesar 6.210, Jakarta Timur sebesar 4.367, Jakarta Selatan sebesar 4.238, Bekasi sebesar 4.165, Bogor sebesar 3.705, Kota Jayapura sebesar 3.616, Badung sebesar 3.516, dan Kota Bekasi sebesar 3.386.

Baca Juga

Sementara itu, sebanyak 47,7 persen atau 260 kabupaten kota tercatat memiliki 11 hingga 100 kasus aktif. “Bahkan sebesar 5,3 persen atau 28 kabupaten kota tidak memiliki kasus aktif Covid-19 sama sekali. Ini adalah perkembangan yang baik dan patut kita apresiasi,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (26/1).

Wiku mengatakan, meskipun kasus aktif di tingkat nasional jumlahnya semakin menurun yakni sebesar 12 persen, namun masih terdapat daerah yang memiliki kasus aktif yang tinggi. Ia pun mendorong dilakukannya gotong royong antara seluruh unsur yang terlibat sehingga upaya penanganan Covid-19 lebih efektif.

“Dimohon kepada seluruh kabupaten kota utamanya 65 kabupaten kota yang masih memiliki kasus aktif di atas 1.000 untuk betul-betul menekan kasus aktif tersebut. Kasus aktif dapat ditekan dengan mempercepat kesembuhan dan menghindari kematian pada pasien positif Covid-19,” jelas dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement