Jumat 26 Feb 2021 02:40 WIB

Eropa Evaluasi Obat Antibodi Covid Buatan Korsel

Pengobatan antibodi Celltrion mengantongi izin bersyarat di Korsel pada awal Februari

 Seorang peneliti di Celltrion Inc. menunjukkan botol berisi CT-P59, kandidat untuk perawatan antibodi COVID-19 yang sedang dikembangkan oleh perusahaan farmasi, kepada media di pabriknya di Incheon, barat Seoul, Korea Selatan, 22 Desember 2020, selama Kunjungan Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun ke perusahaan.
Foto: EPA-EFE/YONHAP
Seorang peneliti di Celltrion Inc. menunjukkan botol berisi CT-P59, kandidat untuk perawatan antibodi COVID-19 yang sedang dikembangkan oleh perusahaan farmasi, kepada media di pabriknya di Incheon, barat Seoul, Korea Selatan, 22 Desember 2020, selama Kunjungan Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun ke perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Rabu (24/2) mengatakan sedang mengevaluasi obat antibodi Covid-19 buatan Celltrion Korea Selatan --obat ketiga yang sedang ditinjau di kawasan tersebut. Regulator obat Eropa itu mengatakan komite obat-obatan manusia sedang mengkaji kumpulan data awal yang diterima dari uji coba obat regdanvimab pada hewan dan manusia. 

Pihaknya juga akan terus mempelajari data tersebut. Awal Februari, EMA mulai mengevaluasi obat antibodi yang dikembangkan oleh produsen obat Amerika Serikat Eli Lilly dan Regeneron untuk penggunaan pada sejumlah pasien Covid-19.

Baca Juga

Obat buatan Celltrion dan obat buatan Lilly serta Regeneron termasuk ke dalam kelas perawatan antibodi monoklonal, yang menyerupai antibodi alami yang dihasilkan oleh tubuh untuk melawan infeksi.

Obat antibodi monoklonal dapat disatukan di laboratorium dan telah digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker. EMA mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai keseimbangan khasiat dan risiko obat tersebut, sebab pihaknya belum mengevaluasi seluruh data mengenai regdanvimab.

Pengobatan antibodi Celltrion mengantongi izin bersyarat di negaranya pada awal Februari, setelah data tahap awal pada November 2020 menunjukkan bahwa obat tersebut membantu mengurangi waktu pemulihan.

Tinjauan bergulir EMA bertujuan mempercepat proses persetujuan vaksin atau obat dengan memungkinkan para peneliti mengajukan temuan-temuan riset dalam waktu seketika, bahkan sebelum data uji klinis tahap akhir tersedia. Akan tetapi, rekomendasi apa pun dari EMA harus disetujui secara resmi oleh Komisi Eropa.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement