Jumat 26 Feb 2021 01:40 WIB

Penerapan Prokes di Piala Menpora Harus Konsekuen

Turnamen pramusim Piala Menpora 2021 akan digelar pada 20 Maret-25 April 2021.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) berbincang dengan Menpora Zainudin Amali (kiri) usai melakukan pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/2/2021). Kepolisian memberikan izin keramaian untuk pelaksanaan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang rencananya digelar pada 20 Maret hingga 25 Apri 2021.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) berbincang dengan Menpora Zainudin Amali (kiri) usai melakukan pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/2/2021). Kepolisian memberikan izin keramaian untuk pelaksanaan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang rencananya digelar pada 20 Maret hingga 25 Apri 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan bahwa pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 di turnamen pramusim Piala Menpora 2021 harus konsekuen, sesuai dengan rencana yang telah disusun."Kadang-kadang, rencana dan kenyataan bisa berbeda," ujar Zubairi ketika dihubungi Antara di Jakarta, Kamis (25/2).

Dalam kondisi pandemi, kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, pelaksanaan prosedur menangkal Covid-19 harus dilakukan secara ketat, bahkan tidak masalah jika berlebihan. Sedikit saja lengah, Zubairi melanjutkan, virus SARS-CoV-2 dapat menyebar di kalangan pesepak bola dan orang-orang di sekitar mereka.

Baca Juga

"Pelaksanaan protokol dengan sedikit berlebihan lebih baik daripada terlalu longgar. Misalnya tertular, kan, sebagian tanpa gejala dan justru itu berbahaya karena bisa menjadi sumber penularan," tutur dokter spesialis penyakit dalam itu.

Soal konsekuen dalam melaksanakan protokol kesehatan tersebut, Zubairi Djoerbanmencontohkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali yang baik di atas kertas, tetapi tidak dilaksanakan semestinya di tingkat wilayah. Hal tersebut pun sempat mendapatkan peringatan dari Presiden Joko Widodo.

"Esensi dari PPKM ini, kan, membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten," kata Presiden dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (29/1).

Zubairi tidak ingin persoalan PPKM itu terjadi dalam implementasi protokol kesehatan di Piala Menpora 2021. Gambaran terbaik soal pencegahan Covid-19 di turnamen olahraga, dia menambahkan, adalah turnamen tenis Grand Slam Australia Open di Australia pada 8-21 Februari 2021.

Dalam kompetisi yang berlangsung di Melbourne itu, panitia benar-benar menerapkan protokol secara ketat sehingga pelaksanaan turnamen relatif lancar dari awal hingga tuntas."Di Australia itu, saat ada pegawai hotel positif Covid-19, semua atlet dites dan dikarantina," ujar penemu pertama kasus AIDS di Indonesia itu.

Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan Piala Menpora 2021 sudah disiapkan sedemikian rupa oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru agar berjalan sesuai protokol kesehatan Covid-19. "Itu (Piala Menpora2021) sudah ditata sedemikian rupa. Kalau di dalam lapangan, tak ada masalah dengan protokol kesehatan karena maksimal ada 299 orang di stadion. Penonton juga tidak boleh mengadakan nonton bareng (nobar). Tidak perlu terlalu khawatir," kata Menpora.

Turnamen pramusim Piala Menpora 2021 akan digelar pada 20 Maret-25 April 2021. Ada empat daerah yang menjadi tuan rumah penyisihan grup, yaitu Bandung, Sleman, Solo dan Malang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement