Kamis 25 Feb 2021 20:05 WIB

Pemkot Sukabumi Dorong Pendidikan Vokasi

tenaga kerja yang terampil di bidangnya sangat dibutuhkan pasar kerja.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi perkuat perencanaan pembangunan tenaga kerja berkualitas melalui pendidikan vokasi di FPD Disnaker, Kamis (25/2)
Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi perkuat perencanaan pembangunan tenaga kerja berkualitas melalui pendidikan vokasi di FPD Disnaker, Kamis (25/2)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Di masa pandemi Covid-19, Pemkot Sukabumi tetap mendorong peningkatan kualitas calon tenaga kerja. Caranya dengan menggenjot pendidikan vokasi kepada mereka agar bisa diterima di pasar kerja.

"Kami merencanakan pembangunan di 2022 dengan tema peningkatan tenga kerja berkualitas melalui pendidikan vokasi," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi, Didin Syarifudin, Kamis (25/2). Hal ini disampailan disela-sela Forum Perangkat Daerah (FPD) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Digelar di Hotel Santika.

Menurut Didin, para calon tenaga kerja yang terampil di bidangnya sangat dibutuhkan pasar kerja. Sehingga ke depan dalam perencanaan pendidikan vokasi akan menjadi salah satu prioritas utama. Harapannta kata Didin, para calon tenaga kerja bisa diserap pasar kerja. Meskipun saat ini upaya penyerapan tenaga kerja tidak maksimal karena terdampak pandemi.

"Di FPD ini disepakati perencanaan pembangunan yang jadi bagian untuk dimasukkan dalam musrenbang tingkat kota," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Itulah sebabnya betapa pentingnya FPD dalam meramu usulan dari berbagai pemangku kepentingan dalam proses perencanaan pembangunan di 2022.

Apalagi pandemi yang membuat ada target 2020 dengan sangat terpaksa ditunda dan dialihkan ke 2021, akan tetapi di tahun ini ada realokasi anggaran 30 persen. Disnaker ungkap Fahmi, dalam kondisi saat ini mendorong warga produktif dan tidak jadi beban sosial kemasyarakatan.

Khususnya melalui pendidikan vokasi jadi salah satu alternatif mencetak orang-orang terampil dan bisa berwirausaha dengan keahlian yang dimiliki. Intinya melalui musrenbang dan FPD meramu kebijakan yang lahir dari disnaker dengan aktivasi masyarakat yang sekarang tidak bekerja akibat terdampak pandemi. Di sisi lain mampu melahirkan solusi berupa advokasi terhadap lulusan baru melalui pendidikan vokasi yang memang masuk dalam RPJMD.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement