REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih Red Star Belgrade, Dejan Stankovic tak sabar untuk meladeni ketangguhan AC Milan. Kedua tim bakal menjalani secondleg babak 32 besar Liga Europa.
Milan menjadi tuan rumah. Tepatnya di San Siro, Jumat (26/2) dini hari WIB.
Stankovic merasa seperti mewujudkan salah satu mimpinya. Ia tak pernah membayangkan bisa berlaga sebagai pelatih di markas salah satu klub terbesar Eropa ini.
Leg pertama di Beograd, berakhir tanpa pemenang. Skor berkesudahan imbang 2-2.
Saat itu, juara Serbia menyelesaikan pertandingan dengan 10 pemain. Salah satu jugador mereka, Milan Rodic mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-77.
Menurut Stankovic situasi demikian justru menaikkan semangat pasukannya. Dalam keadaan tertinggal 1-2, Red Star bisa mencetak gol penyama kedudukan, menjelang laga usai.
"Kami menampilkan performa luar biasa melawan tim Milan yang fantastis. Saya memasukkan mereka kedalam kelompok 10 besar Eropa," ujar mantan gelandang Inter Milan dan Lazio itu.
Ia menyadari tantangan berkelas menanti mereka. Stankovic melihat Rossoneri terus berkembang.
Musim ini, skuat merah hitam bersaing dalam perebutan gelar Serie A. Sesuatu yang sulit dilakukan klub tersebut, pada tahun-tahun sebelumnya.
Namun, Stankovic tetap percaya anak asuhnya bisa melewati hadangan sang raksasa. Masih ada 90 menit yang harus diselesaikan.
"Kami datang ke sini dengan sedikit harapan. Di mana ada harapan, di situ ada kehidupan," tuturnya, mencoba filosofis.
Red Star sedang bagus-bagusnya. Juara Serbia itu belum terkalahkan dalam 18 pertandingan terakhir di berbagai ajang.
Sebanyak 14 laga berhasil dimenangkan. Sisanya empat duel berkesudahan imbang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
