Kamis 25 Feb 2021 15:16 WIB

Arteta Tantang Benfica Kembali Tunjukkan Agresivitas

Pada leg pertama, tak ada yang keluar sebagai pemenang.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pizzi (kanan) Benfica merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol 1-0 selama pertandingan leg pertama babak 32 besar Liga Europa UEFA antara Benfica Lisbon dan Arsenal London di stadion Olimpico di Roma, Italia, 18 Februari 2021.
Foto: EPA-EFE/ETTORE FERRARI
Pizzi (kanan) Benfica merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol 1-0 selama pertandingan leg pertama babak 32 besar Liga Europa UEFA antara Benfica Lisbon dan Arsenal London di stadion Olimpico di Roma, Italia, 18 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, PIRAEUUS -- Beberapa jam lagi, berlangsung leg kedua babak 32 besar Liga Europa antara Arsenal vs Benfica. Salah satu duel bergengsi pada ajang ini.

Laga tersebut dimainkan di tempat netral. Tepatnya di Stadion Georgios Karaiskakis, Piraeus, Yunani, Jumat (26/2) dini hari WIB.

The Gunners bertindak sebagai tuan rumah. Pelatih Mikel Arteta sudah merasakan betapa sulitnya meladeni agresivitas wakil Portugal itu.

"Saya mengharapkan mereka melakukan hal yang sama lagi," kata Arteta, dikutip dari laman resmi klubnya, Kamis (25/2).

Pekan lalu kedua tim bermain imbang 1-1. First leg berlangsung di Stadion Olimpico, Roma.

Menurut Arteta, Benfica termasuk tim yang terbiasa bermain di Liga Champions. Sehingga ketika terlibat dalam sebuah partai ketat, mereka sudah biasa.

"Mereka  tampil dalam jenis permainan seperti ini selama bertahun-tahun dengan pelatih berpengalaman, Bagi kami, besok seperti final," ujar sosok berkebangsaan Spanyol ini.

Dengan menjuarai Liga Europa, Arsenal bisa tampil di Liga Champions musim depan. Arteta tak terlena akan skenario tersebut.

Secara matematis timnya masih berpeluang finish di zona big four klasemen akhir Liga Primer Inggris. Ia siap memanfaatkan semua peluang, tanpa harus memprioritaskan salah satunya.

"Kami harus terus berjuang di dua kompetisi itu," tutur Arteta, menegaskan.

Arsenal memiliki tabungan gol tandang. Namun menurut sang arsitek, fakta demikian tak cukup membantu.

Pada leg pertama, tak ada yang keluar sebagai pemenang. Kemudian pada leg kedua, pertandingan tidak berlangsung di London.

"Tanpa penggemar, tanpa berada di stadion kami. Itu membuat laga menjadi sangat rumit," ujar mantan asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester City itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement