Kamis 25 Feb 2021 13:50 WIB

FSGI: Optimalkan Vaksinasi Guru di Zona Merah

FSGI menilai guru di zona merah lebih rentan tertular Covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas melakukan pemeriksaan awal kepada guru sebelum vaksinasi COVID-19. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Petugas melakukan pemeriksaan awal kepada guru sebelum vaksinasi COVID-19. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta pemerintah mengutamakan vaksinasi Covid-19 terhadap guru yang mengajar di zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19. FSGI menilai dengan begitu maka cakupan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat diterapkan lebih luas.

Sekertaris Jenderal FSGI, Heri Purnomo menyampaikan guru di zona merah lebih rentan tertular Covid-19. Sekolah di zona merah akhirnya memilih melaksakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ketimbang PTM. .

Heri tak sepakat jika vaksinasi terhadap guru difokuskan pada sekolah yang telah mengadakan PTM. Menurut asumsinya, sebuah sekolah mengadakan PTM karena berada di zona hijau alias lebih rendah penularan Covid-19-nya.

"Guru yang sudah PTM itu dalam kondisi aman saat ini, tidak ada virus kenapa harus buru-buru divaksin? yang perlu buru-buru itu yang di zona merah karena perlu memberikan perlindungan dari penyakit itu. Kalau tidak ada perlindungan maka akan mengkhawatirkan nyawa guru," kata Heri pada Republika.co.id, Kamis (25/2).

Heri menyampaikan sekolah yang mengadakan PTM berarti proses pembelajarannya telah berjalan normal. Adapun sekolah yang masih PJJ maka perlu diprioritaskan vaksinasi bagi para gurunya agar bisa kembali ke PTM di tahun ajaran baru 2020/2021.

Baca juga : Pangkas Cuti Bersama, Luhut: Kita tak Mau Libur Panjang Lagi

"Kurang tepat kalau diutamakan vaksinasi ke (guru) yang PTM. Justru yang PTM lebih aman ketimbang yang PJJ asumsinya, makanya mereka bisa laksakan PTM," ujar Heri.

Heri optimis target vaksinasi semua guru dan tenaga pendidik dapat tuntas hingga Juni 2020. Dengan demikian, ia berharap tahun ajaran 2020/21 sudah bisa diselenggarakan PTM secara nasional.

Namun Heri berpesan pada semua guru dan tenaga pendidik bahwa vaksinasi tak lantas menjadi kebal Covid-19 100 persen. Ia tetap meminta sekolah menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat sebagai bentuk pencegahan.

"Harapannya dengan vaksinasi ini PTM bisa dilaksanakan kembali walau tetap harus prokes dijalankan," ucap Heri.

Pelaksanaan vaksinasi guru resmi dimulai pada Rabu (24/2) dengan cara pengumpulan ratusan guru di salah satu SMA di Jakarta. Vaksinasi guru dilaksakan berjenjang dari tingkat satuan pendidikan paling rendah (SD atau sederajat) ke yang paling tinggi (universitas atau sederajat).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan sasaran vaksinasi tahap kedua bagi pendidik, yaitu guru, dosen, dan tenaga pendidik mencapai 5.057.582 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement