Kamis 25 Feb 2021 13:23 WIB

Masih Ada 8.000 Nakes di Bandung yang Belum Vaksinasi

Nakes yang belum lakukan vaksinasi umumnya terkendala tensi tinggi

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac ke tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksinasi Covid-19 Dosis 2 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (17/2). Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar vaksinasi Covid-19 dosis kedua secara masif bagi sedikitnya 3.000 tenaga kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kesehatan di Kota Bandung sebagai upaya percepatan capaian target vaksinasi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac ke tenaga kesehatan saat Gebyar Vaksinasi Covid-19 Dosis 2 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (17/2). Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar vaksinasi Covid-19 dosis kedua secara masif bagi sedikitnya 3.000 tenaga kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kesehatan di Kota Bandung sebagai upaya percepatan capaian target vaksinasi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan masih terdapat 8.000 tenaga kesehatan (nakes) yang belum mendapatkan vaksin dosis kesatu. Penyebabnya diantaranya karena kondisi kesehatan penerima vaksin yang tidak mendukung dan adanya perluasan cakupan penerima vaksin Covid-19 dari nakes.

"Nakes yang belum, PR sekitar 8.000an, itu perluasan (penambahan)," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani di Balai Kota Bandung, Kamis (25/2).

Ia menuturkan, beberapa diantaranya belum divaksin karena terkendala kondisi kesehatan yang tidak mendukung seperti tensi yang tinggi. Seluruh nakes tersebut yang berada di Kota Bandung akan mulai divaksinasi mulai Jumat (26/2) mendatang.

Rosye mengatakan nakes dan tenaga penunjang lain yang sudah disuntik mencapai 27.892 orang dengan dosis vaksin yang diterima dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 25 ribu dosis. Kekurangan dosis ditanggulangi melalui kegiatan vaksinasi massal yang dilakukan pemerintah pusat dan Pemprov Jabar.

"Total sudah selesai semua belum karena ada yang menyelesaikan dosis kedua dan masih ada yang belum tervaksinasi dengan dosis pertama karena ada perluasan sasaran," katanya.

Baca juga : Pangkas Cuti Bersama, Luhut: Kita tak Mau Libur Panjang Lagi

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement