Kamis 25 Feb 2021 12:29 WIB

Boeing Yakin B 737 Max Dapat Dipercaya Terbang Kembali

Boeing 737 adalah pesawat yang paling diteliti dalam sejarah penerbangan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
 Sebuah Boeing 737 Max dipamerkan di Farnborough International Airshow (FIA2018), di Farnborough, Inggris, 17 Juli 2018. Boeing yakin nantinya pesawat Boeing 737 Max akan mendapatkan kembali kepercayaan untuk terbang kembali.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Sebuah Boeing 737 Max dipamerkan di Farnborough International Airshow (FIA2018), di Farnborough, Inggris, 17 Juli 2018. Boeing yakin nantinya pesawat Boeing 737 Max akan mendapatkan kembali kepercayaan untuk terbang kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Boeing yakin, nantinya pesawat Boeing 737 Max akan mendapatkan kembali kepercayaan untuk terbang kembali. Terlebih, saat ini, sejumlah maskapai di negara lain sudah mulai mengoperasikan pesawat tersebut yang sebelumnya mengalami kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia.

“Kami bekerja sama dengan pelanggan kami operator yang menggunakan Boeing 737 Max,” kata Vice President of Commercial Marketing Boeing Darren Hulst dalam konferensi video, Kamis (25/2).

Baca Juga

Hulst memastikan, Boeing sudah memberikan detail dan pesan terkait perubahan yang sudah dilakukan dalam pesawat Boeing 737 Max. Begitupun dengan ketentuan sistem serta pelatihan untuk semua yang terlibat dalam pengoperasian pesawat Boeing 737 Max.

“Yang paling penting, kami bekerja sama dengan pelanggan kami untuk memastikan bahwa kami dapat memberikan pesan dengan cara apa pun yang mereka butuhkan untuk menjelaskan keselamatan pesawat setelah adanya perubahan pada B 737 Max,” jelas Hulst.

Sebelumnya, lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika serikat, yakni Federal Aviation Administration (FAA) mencabut larangan terbang pesawat Boeing 737 Max. Kepala FAA Steve Dickson menandatangani perintah untuk mencabut larangan terbang pesawat tersebut setelah adanya perubahan yang dilakukan.

“Pesawat ini adalah pesawat yang paling diteliti dalam sejarah penerbangan. Perubahan desain yang diterapkan sepenuhnya menghilangkan kemungkinan terjadinya kecelakaan yang mirip dengan dua kecelakaan tersebut,” kata Dickson dikutip dari Reuters.

FAA juga merilis perincian akhir dari perangkat lunak, peningkatan sistem, dan pelatihan yang harus diselesaikan Boeing dan maskapai penerbangan. Khususnya, sebelum mengangkut kembali penumpang dengan menggunakan pesawat Boeing 737 Max.

“Saya merasa 100 persen percaya diri. Kami telah melakukan segala kemungkinan yang manusiawi untuk memastikannya,” ujar Dickson.

Ketika penerbangan kembali dilanjutkan dengan pesawat tersebut, Boeing akan memantau semua penerbangan Boeing 737 Max. Khususnya, untuk mengetahui kemungkinan permasalahan, seperti roda pendaratan yang macet hingga keadaan darurat.

Meskipun maskapai penerbangan Amerika Serikat Dapat kembali mengoperasikan pesawat tersebut untuk penerbangan komersial namun harus menyelesaikan terlebih dahulu persyaratan yang ditetapkan. Termasuk, sesi pelatihan simulator satu kali untuk semua pilot Boeing 737 Max. FAA memastikan, penerbangan menggunakan pesawat tersebut di negara lain akan bergantung pada persetujuan dari regulator masing-masing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement