Kamis 25 Feb 2021 10:53 WIB

Vaksinasi Covid-19 Jadi Harapan Memulihkan Bisnis Media

Hersubeno sarankan media massa harus cepat beradaptasi memanfaatkan peluang digital.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Bisnis media cetak tertekan pandemi Covid-19 dan perkembangan teknologi media sosial.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Bisnis media cetak tertekan pandemi Covid-19 dan perkembangan teknologi media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pengamat media juga konsultan ahli pers Wina Armada Sukardi menyatakan, adanya vaksinasi Covid-19 yang sedang berlangsung untuk mengakhiri pandemi menjadi harapan bagi industri pers dalam memulihkan kembali bisnis media, yang saat ini banyak terdampak.

Wartawan senior itu mengatakan, adanya vaksinasi Covid-19 memberikan perubahan, tidak hanya kehidupan masyarakat, tetapi juga pertumbuhan ekonomi, termasuk industri media. Wina berharap, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia dapat berjalan lancar sesuai harapan agar kehidupan masyarakat kembali normal, dan bisnis kembali hidup selamanya.

"Munculnya imunisasi lewat suntik vaksin gratis memberi ventilasi segar baru buat pers," katanya dalam pernyataan yang diterima, Kamis (25/2). Wina berbicara hal itu saat menjadi pemateri webinar dengan tema "Strategi Bisnis Media di Tengah Pandemi Covid-19" dalam rangka Hari Pers Nasional Jawa Barat 2021 di Bandung, Rabu (24/2),

"Mudah-mudahan itu (vaksinasi) berjalan dengan baik, karena akan memberikan dampak baik juga pada pers, imunisasi ini akan membuat dinamika sosial berjalan lagi, kemudian bisnis hidup kembali dan seterusnya," kata Wina menambahkan.

Dia menuturkan, selama masih terjadi pandemi Covid-19, industri pers harus melakukan berbagai langkah agar bisa bertahan hidup dalam menjalankan bisnisnya. Meskipun tidak ada strategi yang ampuh dalam mengatasi pandemi Covid-19, kata dia, setidaknya ada upaya mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan.

Baca juga : Eks Ajudan SBY Bakal Raih Pangkat Bintang Tiga

"Efisiensi seoptimal mungkin, potong semua anggaran yang tidak perlu, cari sumber-sumber pendapatan nonkonvensional, integrasikan platform perusahaan, pakailah teknologi canggih tepat guna, jika memungkinkan melakukan kerja sama operasional dengan sesama pers atau pihak ketiga, jika diperlukan untuk sekadar bertahan dulu," kata Wina.

Pemateri lainnya, yaitu pengamat media dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Hersubeno Arief menyatakan, media massa harus cepat beradaptasi dengan memanfaatkan segala peluang di era digital agar fungsi media dan bisnisnya tetap hidup di tengah pandemi Covid-19. "Situasi saat ini bukan menjadi kendala tapi sebagai tantangan dan sebagai peluang," kata Hersubeno.

Dia mengatakan, saat ini perusahaan media menghadapi berbagai tantangan, tidak hanya di tengah pandemi Covid-19, tapi dihadapkan dengan perkembangan teknologi. Menurut Hersubeno, masyarakat saat ini bisa menjadi pelaku penyebar informasi. Pelaku usaha media, kata dia, mestinya tidak menjadikan perkembangan zaman digital sebagai hambatan.

Malahan, kondisi menjadi peluang yang dapat memberikan manfaat bagi usaha media. "Jadi orang yang bijak itu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang ada, dan menyesuaikan terhadap situasi yang berubah," kata Hersubeno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement