Kamis 25 Feb 2021 07:04 WIB

Menkominfo Minta Pemda Aktif Kembangkan SDM Digital

Saat ini pengguna internet di Indonesia 196,71 juta orang

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Warga menunjukkan situs web lokapasar (market place) Borongdong.id melalui gawainya di Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/2/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan market place khusus untuk penjualan dan pembelian sebagai inovasi digitalisasi serta upaya menyelamatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang terdampak Pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Warga menunjukkan situs web lokapasar (market place) Borongdong.id melalui gawainya di Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/2/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan market place khusus untuk penjualan dan pembelian sebagai inovasi digitalisasi serta upaya menyelamatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang terdampak Pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta Pemerintah daerah terlibat aktif dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital. Johnny mengatakan, dalam proses transformasi digital, selain pembangunan infrastruktur digital dibutuhkan juga SDM atau talenta digital yang kelak menjadi pelaku utama.

Karenanya, mewujudkan talenta digital menjadi kerja bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah. "Pengembangan sumber daya manusia digital, sesuai arahan Presiden Joko Widodo merupakan pekerjaan utama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia digital ini pekerjaan besar harus kita lakukan bersama-sama," ujar Johnny melalui siaran pers dalam Rapat Kerja Nasional Akselerasi Transformasi Digital, Rabu (24/2).

Johnny menjelaskan, survei Kementerian Kominfo bersama Siberkreasi dan Katadata pada November 2020 tentang hasil Survei Literasi Digital Nasional di 34 provinsi, menunjukkan akses internet semakin cepat, terjangkau dan tersebar sampai ke pelosok. Masyarakat menggunakan internet untuk berkomunikasi melalui pesan singkat, melakukan aktivitas di media sosial, serta menonton video secara online.

Apalagi, saat ini terdapat 196,71 juta pengguna internet di Indonesia atau sekitar 73,7 persen dari total penduduk. Hal itu menunjukkan ada lompatan pengguna internet dan media sosial di Indonesia sehingga diperlukan peningkataan literasi digital masyarakat.

Saat ini Kementerian Kominfo menyiapkan pengembangan SDM digital mulai dari tingkat basic atau dasar hingga advance. Untuk tingkat paling dasar adalah Gerakan Nasional Literasi Digital. Ia pun mengajak pemerintah daerah mendukung Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

"Gerakan yang paling dasar menyoal pengembangan SDM Indonesia. Hal itu untuk memperkenalkan keahlian dasar kepada masyarakat agar siap bertransformasi dari aktifitas di ruang fisik ke ruang digital," kata Johnny.

Menurutnya, GNLD Siberkreasi yang dimulai tahun 2017, hingga saat ini telah menjangkau 75 juta warganet dengan partisipan aktif sebanyak 200 ribu orang di 462 titik lokasi. Ia pun mengharapkan gerakan literasi digital dapat menjangkau 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Dengan demikian, GNLD Siberkreasi dapat menjangkau sekaligus mengajak masyarakat untuk memahami hal mendasar agar bersama-sama bermigrasi dari ruang fisik ke ruang digital. 

Ia pun mendorong pemerintah daerah, tak hanya di tingkat dasar tapi juga mendukung pelatihan du tingkat intermediate dan advance dalam rangka menyukseskan smart city dan program digital lainnya.

"Kami menyediakan program di ingkat intermediate yang disebut dengan digital leadership. Pada tahun 2021 akan tersedia 100 ribu seat Digital Talent Scholarship (DTS) bagi milenial kita, anak-anak muda kita yang berijazah, baik yang sekolah menengah atas apalagi yang berijazah sarjana," ujar Johnny.

Johnny menyebut program DTS sangat dibutuhkan generasi muda saat ini menyoal intermediate skill seperti cloud computing, big data, artificial intelligence, augmented reality, virtual reality untuk menghasilkan tenaga-tenaga dengan skill tingkat menengah.

Dalam program DTS, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi global untuk melahirkan para prosefesional dan terampil menguasai bidang yang memberikan tutorial, pendampingan dan pelatihan.

"Ini penting agar anak-anak kita dan milenial kita yang saat ini work from home, study from home juga mengisi waktunya dengan mengikuti gerakan digital talent scholarship," kata Politikus Partai NasDem itu.

Sedangkan di tingkat advance, Johnny menjelaskan Kementerian Kominfo menghadirkan Program Digital Leadership Academy (DLA). Program tersebut menggandeng startup founder dalam bentuk pelatihan-pelatihan offline.

"Kami bekerja sama dengan perusahaan teknologi global bersama-sama dengan negara mitra seperti india, Tiongkok, Singapura. Pelatihan ini penting untuk pemerintah daerah, karena apa? Karena ini juga untuk mendukung program smart cities yang sedang kita kembangkan bersama," kata dia.

Rapat Kerja Nasional Transformasi Digital dihadiri oleh 313 pimpinan daerah gubernur dan wakil gubernur, walikota dan wakil walikota, bupati dan wakil bupati serta jajaran pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement