Kamis 25 Feb 2021 06:14 WIB

Atasi Kemiskinan Efek Pandemi, Ini Program Bupati Klungkung

Pandemi membuat masyarakat setempat kesulitan ekonomi.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat mengikuti video conference.
Foto: Dok. Pkk
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat mengikuti video conference.

REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG -- Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta menjelaskan beberapa program inovasi yang dinilai membantu masyarakat di kala pandemi. Hal ia sampaikam saat menjadi narasumber dalam acara Talk with Arvin dengan tema acara Daya Kompetitif Dinamis Daerah dan Era Globalisasi melalui Aplikasi Video Conference bertempat di Ruang Kerja Bupati Klungkung. 

Terkait penanganan kemiskinan, ia menyebutkan salah satu programnya yang bernama Yowana Gema Santi. "Yowana Gema Santi merupakan agen perubahan di masing-masing desa yang bertugas untuk mendata ke lapangan dan membedah dimana ada orang miskin, kenapa ada orang miskin dan bagaimana cara memberdayakan untuk mau bekerja" ujar Suwirta, Rabu (24/02).

Ia mengatakan, para agen Yowana Gema Santi dibekali ilmu enterpreneur agar termotivasi sehingga diharapkan akan mampu menggugah dan membangkitkan semangat warga miskin untuk bangkit dari keterpurukan. 

Program Inovasi lainnya, yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Program TOSS memiliki metode yang dapat mengubah sampah menjadi briket menggunakan mesin bio activator, kemudian briket tersebut dapat dijual atau digunakan sendiri. 

"Mesin tersebut berdaya tampung satu ton sampah, lalu diolah menghasilkan 600kg briket dan dari 600kg briket tersebut dapat menghasilan listrik setara 400 Kilo Watt (KWh)," kata Suwirta.

Pada talkshow virtual tersebut, turut hadir Rektor President University, Professor Jony Oktavian Haryanto dan Rektor Universitas Lambung Mangkurat Profesor Dr. H Sutarto Hadi, M.Si, M, Sc. dan Peneliti Ahli Utama di Pusat Penelitian Ekonomi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Dr. Maxensius Tri Sambodo Ph.D. 

"Melalui program TOSS Klungkung menjadi pelopor pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) skala industri pertama di Indonesia. Saya pun yakin bahwa program tersebut dapat menjadi sumber ekonomi kreatif yang baru karena dapat masyarakat bisa merubah sampah menjadi listrik atau pupuk,"" ujar Rektor President University, Jony Oktavian Haryanto. 

Apresiasi juga disampaikan oleh Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Sutarto Hadi. Menurut dia, inovasi yang baik adalah yang memberikan dampak positif bagi sekitarnya. "Inovasi yang dilakukan ini sangat bagus, apalagi sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, sangat penting untuk kita berpikiran maju dan berkembang. Sehingga apa pun kondisinya nanti, kita sudah mempersiapkan dengan matang dalam menghadapinya," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement