Rabu 24 Feb 2021 23:02 WIB

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Pesisir Pantai Selatan

Cuaca ekstrem tersebut berupa angin kencang yang disebabkan adanya sirkulasi siklonik

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akan melanda kawasan pesisir pantai selatan DIY. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, hal ini diperkirakan terjadi selama lima hari.
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akan melanda kawasan pesisir pantai selatan DIY. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, hal ini diperkirakan terjadi selama lima hari.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memprediksi cuaca ekstrem akan melanda kawasan pesisir pantai selatan DIY. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, hal ini diperkirakan terjadi selama lima hari.

"Cuaca ekstrim yang akan melanda diprediksi terjadi selama lima hari yaitu pada 24-28 Februari 2021," kata Dwikorita, di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (23/2).

Baca Juga

Ia menyebut, cuaca ekstrem tersebut berupa angin kencang yang disebabkan adanya sirkulasi siklonik. Sirkulasi siklonik ini, katanya, berasal dari utara Australia yang terus bergerak dan sudah mencapai selatan Nusa Tenggara Barat.

Pihaknya memprediksi sirkulasi siklonik ini akan mencapai daerah selatan DIY pada 27 Februari nanti. Tepatnya, sirkulasi tersebut akan tiga di pesisir pantai selatan DIY yang berada di Selatan Kabupaten Gunungkidul.

Dwikorita menyebut, efek dari sirkulasi tersebut mengakibatkan gelombang tinggi, angin kencang dan curah hujan yang tinggi di wilayah pesisir pantai selatan DIY. "angin kencang ini juga bisa masuk sampai ke Jalan Daendels," ujarnya.

Walaupun begitu, Dwikorita menjelaskan bahwa sirkulasi tersebut bukan badai siklon. Namun, katanya, sirkulasi ini semacam bibit yang tidak berkembang dan tidak mengakibatkan badai siklon.

Namun, ia menegaskan agar tetap mewaspadai efek yang ditimbulkan dari sirkulasi itu. Sebab, sirkulasi ini tetap mengakibatkan  peningkatan curah hujan, angin kencang dan gelombang tinggi.

"Mulai tanggal 24 sudah mulai diwaspadai segera untuk disampaikan peringatan dini. Untuk nelayan perlu hati-hati,” papar Dwikorita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement