Rabu 24 Feb 2021 18:00 WIB

Faktor Kesuksesan Leeds Kalahkan Soton Versi Bielsa

Sayangnya, kemenangan itu harus dibayar dengan cedera Klich.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Jalannya laga Leeds vs Soton dini hari tadi WIB.
Foto: EPA-EFE/Laurence Griffiths
Jalannya laga Leeds vs Soton dini hari tadi WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, YORKSHIRE -- Leeds United berhasil mengamankan poin penuh dari Southampton dengan skor 3-0 dalam lanjutan Liga Primer Inggris 2020/2021. Gol dari Patrick Bamford, Stuart Dallas dan Rapinha tercipta di Stadion Elland Road, Yorkshire, Rabu (24/2) dini hari WIB.

Menurut manajer Leeds, Marcelo Bielsa, timnya tidak tampil baik di babak pertama. Namun gol pembuka Bamford di menit 47 meningkatkan semangat tim.

"Di babak kedua dapat mencetak gol begitu cepat, itu membuka permainan. Selisih tiga gol lebih besar dibandingkan selisih penampilan kedua tim," kata Bielsa dilansir dari laman Leeds Live.

Bielsa menyebut timnya harus berusaha kerasa agar lawan tidak mendominasi permainan. Dia pun mengapresiasi pemain yang tidak takut bermain ofensif dan menekan lini pertahanan lawan dengan baik.

"Bahkan permainan ofensif kami bagus, karena kami berhasil menciptakan peluang dua kali lipat dari lawan," katanya.

Sayangnya, kemenangan itu harus dibayar dengan cedera yang menimpa Mateusz Klich. Klich ditarik pada menit 59 dan digantikan oleh Ezgjan Alioski. Bielsa mengaku belum bisa mengkonfirmasi cedera dari pemain berusia 30 tahun itu.

"Kami belum memiliki informasi tentang Klich," kata Bielsa.

Di sisi lain, rumpur di Elland Road menjadi sorotan penggemar Leeds. Lapangan terlihat sangat buruk bahkan bisa terlihat potongan rumput yang tercabut dari tanah dari layar kaca. 

Rumput tersebut berasal dari Tottenham Hotspur yang dibeli seharga 300 ribu pound. Pengamat sepak bola Inggris, Graeme Souness pun mengecam buruknya kualitas lapangan dan menyebutnya sebagai bencana.

"Saya harus mengatakan bahwa lapangan adalah bencana yang mutlak. Akan ada pangkal paha yang sangat sakit dari kedua tim. Mereka tidak bisa berhenti tergelincir, jadi sangat sulit bagi mereka untuk membuat bola bergerak secepat yang mereka inginkan," kata Souness.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement