Rabu 24 Feb 2021 17:30 WIB

Kematian Prajurit TNI Akibat Sakit Meningkat Dua Kali Lipat

Jumlah kematian prajurit TNI AD pada 2020 sebanyak 714 orang.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus raharjo
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (26/11/2020).
Foto: NOVA WAHYUDI/ANTARA
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis (26/11/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa mengaku jumlah kematian prajurit dan pegawai negeri sipil (PNS) TNI AD akibat sakit meningkat hampir dua kali lipat dalam satu tahun terakhir. Pada 2019, tercatat sebanyak 385 kematian dalam setahun dan tahun berikutnya menjadi 714.

“Tahun 2019 kemarin, kita kehilangan prajurit dan PNS TNI AD sebanyak 385 orang yang disebabkan sakit. Tahun 2020 yang meninggal karena sakit meningkat menjadi 714 orang, hampir dua kali lipat," ujar Andika dalam keterangan pers, Rabu (24/2).

Andika menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya jumlah kematian prajurit dan PNS TNI AD akibat sakit tersebut. Untuk itu, dia berharap para komandan satuan berupaya mencari solusi mengatasi hal tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan kepedulian atas kondisi fisik dan kesehatan anggota. Selain itu, menggalakkan olahraga di satuannya masing-masing.

"Oleh karena itu, yang sudah kita lakukan dua tahun terakhir, budaya olahraga setiap hari, lakukan," tegas Andika.

Hal itu disampaikan Andika saat menggelar Rapim TNI AD TA 2021 untuk menyampaikan berbagai kebijakan strategis tahun 2021. Acara diselenggarakan di lantai dasar Gedung E, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat, Selasa (23/2), dengan mengusung tema “Membangun TNI Angkatan Darat yang Adaptif”.

KSAD Andika mengatakan, seluruh kebijakan strategis TNI AD diselaraskan dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19. Dengan begitu penyampaian evaluasi program kerja dan anggaran TA 2020 maupun program kerja dan anggaran TA 2021 yang telah dilakukan refocusing dan realokasi belanja disusun dengan menyesuaikan kondisi tersebut.

Rapim TNI AD TA 2021 dihadiri sekitar 264 pejabat di lingkungan TNI AD, baik secara langsung di Mabesad maupun melalui virtual dari wilayahnya masing-masing. Adapun materi pembahasan pertama tentang evaluasi program kerja TNI AD TA 2020. Lalu dilanjutkan dengan paparan sesuai bidang masing-masing dari Irjenad dan para Asisten Kasad.

Sementara itu dalam sambutan sebelum menutup acara, Andika menekankan kepada para pimpinan TNI AD yang hadir untuk menindaklanjuti semua kebijakan dan penekanan yang telah disampaikan. Menurutnya, itulah esensi dari tema Rapim TNI AD TA 2021.

"Itulah yang kami maksud dengan adaptif. Apa yang kurang, ya terus diperbaiki. Apa yang sudah bagus, pasti masih ada celah untuk ditingkatkan lagi,” tegas Andika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement