Rabu 24 Feb 2021 16:07 WIB

Tahun Depan, Sukabumi Perkuat Tata Kelola Kota

Pengelolaan lingkungan hidup bagian dari tata kelola kota yang baik

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Dua alat berat digunakan untuk menyelesaikan pembangunan jalur ganda Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi di Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (22/2/2021). Pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi yang merupakan salah satu proyek strategis nasional tersebut untuk ruas jalur Paledang-Cicurug telah mencapai 70 persen dan diperkirakan selesai tahun ini.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Dua alat berat digunakan untuk menyelesaikan pembangunan jalur ganda Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi di Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (22/2/2021). Pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi yang merupakan salah satu proyek strategis nasional tersebut untuk ruas jalur Paledang-Cicurug telah mencapai 70 persen dan diperkirakan selesai tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi akan memperkuat tata kelola kota yang lebih manusiawi dan beradab. Caranya dengan merencanakan pengelolaan lingkungan yang berbasiskan kesadaran warga yang baik mengenai budaya kebersihan.

"Kami targetkan perencanaan pembangunan yang manusiawi dan beradab dengan tata kota dan lingkungan yang lebih baik," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Rabu (24/2). Hal ini disampaikan fi sela-sela membuka Forum Perangkat Daerah (FPD) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi di Hotel Balcony Sukabumi.

Dalam perencanaan pembangunan lingkungan kata Fahmi, bagaimana meramu dan merangkum usulan warga dari musrenbang baik kelurahan dan kecamatan selanjutnya akan masuk ke musrenbang tingkat kota. Itulah sebabnya betapa pentingnya komunitas lingkungan hidup dan aparat kewilayahan dalam memberikan kritik dan saran dalam FPD.

Hal ini ungkap Fahmi, karena dalam kesempatan ini fokus apa yang akan dilakukan di 2022 berhubungan dengan lingkungan. Masalah lingkungan hidup ini bukan hanya isu daerah dan regional atau nasional akan tetapi jadi isu global.

Bahkan ungkap Fahmi, dalam agama juga menunjukkan lingkungan hidup jadi indikator peradaban manusia. Dalam konsep ini semua bersepakat melakukan penataan berhubungan dengan lingkungan, bukan sekedar sampah dan edukasi kepada warga dan bukan hanya pohon dan hutan.

Akan tetapi sambung Fahmi, pembangunan lingkungan bagaimana tata kota yang manusiawi dan semakin beradabnya pembangunan dilihat dari tata kota yang baik salah satunya pengelolaan lingkungan hidup. Khususnya warga yang belum disiplin menjaga lingkungan dan kebersihan dapat meningkat kesadarannya.

FPD ini ungkap Fahmi, mampu menjawab harapan warga dari waktu ke waktu yang memiliki ekpektasi luar biasa terkait pembangunan, kebersihan lingkungan, sungai dan sekitarnya. '' Isu strategis 2021-2023 yakni kualitas lingkungan hidup bagaimana menjaga udara dan lingkungan suasana kota yang nyaman,'' imbuh Fahmi.

Konteks nyaman terkait erat dengan lingkungan hidup dan bagaimana warga mau datang lagi dengan tata kota yang baik. Sehingga warga dan pendatang bisa nyaman tinggal di kota kecil di Jabar ini.

Kepala DLH Kota Sukabumi Adil Budiman menambahkan, penataan kota berbasiskan kebutuhan warga dan selaras dengan hasil musrenbang. Targetnya dapat memberikan kenyaman bagi warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement