REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- Atalanta bertemu Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions. Leg pertama berlangsung di markas La Dea, Gewiss Stadium, Kamis (25/2) dini hari WIB.
Pelatih tuan rumah, Gian Piero Gasperini menyadari nama besar Los Blancos. Sebuah tim dengan koleksi gelar terbanyak kompetisi terelit benua biru.
Tak perlu diragukan lagi mental juara El Real. Namun itu semua masih di atas kertas.
"Kami belum pernah bertemu mereka sebelumnya. Jadi hanya di lapangan nanti, kami bisa mengetahui kekuatan Madrid," kata Gasperini, dikutip dari laman resmi UEFA, Rabu (24/2).
Ia mengetahui kubu tamu salah satu tim terbaik dunia. Namun fakta demikian justru memotivasi pasukannya untuk berbuat lebih.
Ia hanya menyayangkan, kosongnya arena pertandingan. Terhitung sejak era kebangkitan mereka, para tifosi Atalanta belum benar-benar memenuhi Stadion Atletti d'Azzurri.
Termasuk pada duel bersejarah melawan Real Madrid. Sesuai protokol kesehatan, pihak berwenang melarang adanya kerumunan dalam jumlah besar.
"Kami berharap mencapai tahapan ini dengan para penggemar di tribun, tetapi tidak seperti itu," ujar Gasperini.
Atalanta dalam jalur positif. Pasukan biru hitam belum terkalahkan di lima pertandingan terakhir.
Itu hitungannya dari berbagai kompetisi. Sebanyak tiga laga berhasil mereka menangkan. Due duel berakhir imbang.
Pihak Madrid pun sedang bagus-bagusnya. Si Putih baru saja mengoleksi kemenangan dalam empat pertandingan beruntun pada ajang La Liga.
Namun masih ada titik lewah yang harus diwasdapai sang raksasa. Elit Spanyol itu tak bisa menurunkan kekuatan terbaik di Bergamo.
Sejumlah bintang Madrid mendekam di ruang perawatan. Para jugador tersebut, di antaranya Sergio Ramos, Dani Carvajal, Eden Hazard, Fede Valverde, serta Karim Benzema.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
