Rabu 24 Feb 2021 14:19 WIB

Guru SD, PAUD, dan SLB Jadi Prioritas Awal Vaksinasi

Murid jenjang SD, PAUD, dan SLB paling membutuhkan pembelajaran tatap muka.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ratna Puspita
Mendikbud RI, Nadiem Makarim
Foto: Kemendikbud RI
Mendikbud RI, Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan, guru yang akan divaksinasi diprioritaskan dari jenjang yang paling muda dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Nadiem mengatakan, murid jenjang SD, PAUD, dan SLB adalah yang paling membutuhkan pembelajaran tatap muka. 

"Kami memutuskan bahwa misalnya sudah ada alokasi vaksin, kami prioritaskan yang jenjang lebih muda dulu. Jadi jenjang SD, PAUD, SLB. Baru ke SMP, SMA, dan SMK, baru ke perguruan tinggi. Kenapa begitu? Kalau banyak bapak ibu di sini, pasti mengerti semakin muda, semakin sulit melaksanakan PJJ," kata Nadiem, saat hadir dalam vaksinasi guru dan tenaga kependidikan di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2). 

Baca Juga

Ia menjelaskan, vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan ditargetkan selesai pada Juni 2021. Setelah itu, pemerintah ingin Juli 2021 sekolah tatap muka sudah bisa berlangsung tentunya dengan protokol kesehatan yang sesuai. 

Nadiem menjelaskan, walaupun tatap muka sudah dilakukan nantinya belum tentu menjalankan pembelajaran langsung di sekolah secara langsung seperti biasa. Bisa jadi, akan ada peraturan masuk sekolah tatap muka dilakukan sebanyak dua kali atau tiga kali dalam satu pekan.

"Juli kan tahun ajaran baru, berarti tahun ajaran baru di 2021 Insya Allah sudah bisa melakukan (tatap muka), mungkin bukan 100 persen kapasitas tapi paling tidak masuk dua kali seminggu, tiga kali seminggu, atau dengan sistem rotasi. Karena protokol kesehatan masih harus dijaga," kata dia menambahkan. 

Baca juga : Vaksinasi Guru Dimulai, Jokowi Target Belajar 'Normal' Juli

Pada hari ini, vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga kependidikan dimulai. Sebagai awalan, sebanyak 650 guru dan tenaga kependidikan melakukan vaksinasi di SMAN 70 Jakarta. 

Nadiem menjelaskan, pihaknya menargetkan kurang lebih sebanyak 5,5 juta tenaga pendidik yang akan divaksin. Jumlah tersebut termasuk guru dan dosen baik swasta atau negeri, di bawah Kementerian Agama dan di bawah Kemendikbud. 

"Termasuk juga formal dan nonformal. Jadi kami upayakan sebaik mungkin untuk memastikan semua itu terjadi di akhir bulan Juni," kata dia lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement