REPUBLIKA.CO.ID MOJOKERTO--Di masa pandemi Covid-19, salah satu golongan masyarakat yang layak mendapatkan perhatian lebih adalah golongan lanjut usia (lansia). Berdasarkan laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 (2020), persentase pasien meninggal telah mencapai 13,84 persen.
Dalam laporan tersebut, jumlah pasien meninggal didominasi golongan lansia yang mencapai 6.447 orang. Diikuti dengan pasien meninggal yang berumur 46-59 tahun dengan jumlah pasien 5.678. Ditinjau dari aspek kesehatan, pertambahan usia menyebabkan imunitas tubuh lansia cenderung ikut melemah sehingga semakin rentan terhadap berbagai keluhan fisik. Untuk mendukung kesehatan lansia Rumah zakat kembali mengadakan Program Kesehatan "Ramah Lansia" dengan didampingi dua kader yaitu Kana dan Yuliana.
Saat ini, Posyandu Lansia bukanlah program kesehatan yang familiar di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang tidak tahu akan program ini. Lantaran selama ini jika menyebut Posyandu, seringkali yang diketahui masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada bayi dan ibu hamil. Di samping itu, keberadaan Posyandu Lansia memang tidak merata di seluruh Indonesia, karena dibentuk melihat situasi daerah apakah banyak terdapat lansia atau tidak.
Secara garis besar, Posyandu Lansia bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lansia, pada Rabu (17/2) Relawan Rumah Zakat bersama kader posyandu dan beberapa lansia Desa Mojopilang, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur melaksanakan kegiatan Ramah lansia di Balai Inspirasi Gebangsari.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi: pengecekan suhu badan, cek asam urat, kolesterol, diabet, penimbangan, tensi darah, pembagian masker, pembagian PMT dan penyerahan alat suhu badan(Thermogen). “Alhamdulillah dengan adanya program ini kami bisa mengontrol asupan makanan sehingga terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan," Kata Syafia salah seorang peserta ramah lansia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
