Selasa 23 Feb 2021 20:55 WIB

BI Jember Usulkan Bangun Marketplace untuk Bangkitkan UMKM

Akan berdampak pada kondisi pelaku UMKM yang nantinya pemasaran produk UMKM optimal.

BI Jember Usulkan Bangun Marketplace untuk Bangkitkan UMKM (ilustrasi).
Foto: ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO
BI Jember Usulkan Bangun Marketplace untuk Bangkitkan UMKM (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JEMBER -- Bank Indonesia (BI) Jember mengusulkan membangun sebuah marketplace untuk membangkitkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Jember, Jawa Timur selama pandemi COVID-19. Untuk itu, Kantor Perwakilan BI Jember menggelar diskusi yang melibatkan Universitas Jember (Unej) dan kepolisian setempat guna membangun dan membangkitkan geliat UMKM.

Kegiatan diskusi itu digelar di ruang rapat lantai 2 Kantor Bank Indonesia Jember, Selasa (23/2). "Terdapat peluang yang belum ditangkap UMKM sepenuhnya, di antaranya melalui belanja daring (online shopping), jasa antar makanan (food delivery), dan transaksi melalui e-commerce. Intinya perlu marketplace bagi UMKM Jember," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jember Hestu Wibowo di Kabupaten Jember.

Dengan terbangunnya marketplace, lanjut dia, pihaknya berharap adanya peningkatan UMKM yang kemudian berdampak pada kondisi pelaku UMKM yang nantinya pemasaran produk UMKM optimal, literasi digital meningkat dan produk tersertifikasi halal. "Dari sisi konsumen dengan aktivitas sehari-hari padat dengan bekerja di rumah (work from home) akan mengurangi aktivitas di luar rumah sebagai upaya mengindari risiko penularan COVID-19," tuturnya.

Sehingga konsumen terbiasa memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui belanja daring dan lebih suka membeli produk yang berkualitas tinggi dan terjamin kehalalannya (higienis). "Dari sanalah akan terdapat perubahan yang signifikan perilaku belanja daring konsumen yang merupakan peluang bagi UMKM," katanya.

Ia mengatakan aktivitas belanja daring sebagian masyarakat berpenghasilan di atas Rp7,2 juta meningkat, sedangkan aktivitas masyarakat berpenghasilan kurang dari Rp1,8 juta mengalami penurunan dalam belanja daring. Berdasarkan data secara nasional, karakteristik perekonomian Indonesia ditopang oleh sektor usaha mikro kecil yang mencapai 99,99 persen dari populasi perusahaan di Indonesia dan tenaga UMKM terus meningkat dengan penyerapan yang relatif besar 97 persen terhadap jumlah tenaga kerja.

UMKM berpotensi dalam mendorong perekonomian terdapat sebanyak 64,19 juta unit usaha (99,99 persen) terhadap seluruh total unit usaha dengan serapan tenaga kerja mencapai 116,98 orang (97 persen) dan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto mencapai 8.573,89 triliun (61,07 persen) terhadap PDB nasional, serta kontribusi terhadap investasi sebanyak 2.564,55 triliun (60,42 persen) terhadap seluruh investasi.

Sementara Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Unej Prof Slamin mengatakan bahwa pembuatan marketplace adalah bagian dari strategi membangkitkan laju perekonomian masyarakat Jember. "Akan sangat relevan jika melibatkan dosen dalam melaksanakan Tri darma perguruan tinggi baik pengabdian ataupun penelitian terhadap perilaku UMKM serta mahasiswa Unej untuk mendapatkan pendidikan di luar kampus," tuturnya.

Dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh Wakapolres Jember Kompol Windy Syafutra yang menyampaikan kesiapannya Polres Jember dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dibungkus dalam Jember SAE. "Terdapat perubahan signifikan perilaku belanja daring konsumen akibat pandemi yang bisa menjadi peluang bagi UMKM dan polisi siap mengamankan platform digital dari celah tindakan kriminal yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement