Selasa 23 Feb 2021 17:19 WIB

Teddy Rusdy, SMA Taruna Nusantara, dan Cita-Cita Perjuangan

Berdirinya SMA Taruna Nusantara adalah hasil analisis intelijen LB Moerdani

Teddy Rusdy, Pelopor Pendirian SMA Taruna Nusantara Magelang
Foto:

Oleh : Takwa Fuadi, Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara Periode 2001– 2008

Pak Benny yakin bahwa Pak Teddy Rusdy adalah orang yang tepat untuk mengemban tugas mulia menyiapkan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa.Bekal pengalaman Pak Teddy Rusdy sangat lengkap, dimulai dari pengalaman tempur dalam Operasi Naga untuk membebaskan Irian Barat, di mana beliau dianugerahi bintang jasa tertinggi, Bintang Sakti Maha Wira.

Di bidang penugasan teritorial, Pak Teddy Rusdy pernah menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Lombok Barat. Belum lagi di bidang intelijen, beliau terlibat dalam berbagai operasi sangat rahasia, seperti operasi pembebasan sandera Pesawat Garuda DC-9 Woyla. Itulah sebabnya Pak Teddy Rusdy dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Umum pertama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara, dengan tugas menyiapkan pendirian SMA Taruna Nusantara.

Dalam menyiapkan perangkat keras beliau dibantu oleh Brigadir Jenderal TNI Sudarmadji selaku Kepala Pusat Konstruksi Apartemen Hankam. Untuk perangkat lunak beliau dibantu oleh Laksamana Muda TNI Wahyono SK PhD. Perangkat lunak ini antara lain berupa pataka dan lambang SMA Taruna Nusantara, kurikulum pendidikan, pedoman bagi siswa maupun pengelola—termasuk para guru yang disebut sebagai pamong pengajar pengasuh, sampai lagu-lagu.

Kampus SMA Taruna Nusantara diresmikan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan LB Moerdani pada Sabtu, 14 Juli 1990, ditandai dengan penandatanganan prasasti bertulis: “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kampus SMA Taruna Nusantara dipersembahkan untuk masa depan Bangsa dan Negara”.

Pada hari yang sama, Panglima ABRI Jenderal TNI Try Sutrisno, bertindak selaku Inspektur Upacara, meresmikan dimulainya pendidikan angkatan pertama SMA Taruna Nusantara. Sebanyak 281 siswa dilantik pada hari itu, setelah melalui proses seleksi ketat dan berlapis-lapis terhadap remaja-remaja lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama dari seluruh wilayah Indonesia.

Sebagaimana umumnya sekolah lanjutan tingkat atas di Indonesia, pendidikan di SMA Taruna Nusantara berlangsung selama tiga tahun.Hingga saat ini, SMA Taruna Nusantara telah meluluskan 30 angkatan, dengan alumni berjumlah kurang lebih 9.000 orang, tersebar di seluruh Indonesia dan dunia, berkiprah dalam beragam profesi, menorehkan berbagai prestasi.

Jika hanya berkiprah dalam beragam profesi, menorehkan berbagai prestasi, maka semua lulusan sekolah mana pun di Indonesia dan dunia melakukannya. Sesuai dengan tujuan pendiriannya, Para Pendiri SMA Taruna Nusantara meminta pemuda-pemudi yang dididik di sana untuk mengucapkan“Tri Prasetya,” yang artinya “tiga sumpah setia yang harus dipegang sampai mati,” sebagai berikut.

 

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement