Selasa 23 Feb 2021 15:20 WIB

Antrean Vaksinasi di Tanah Abang, Wagub: Menunjukkan Animo

Pemprov DKI akan mengatur teknis pelaksanaan agar tidak kembali menimbulkan antrean.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza)
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antrean para pedagang yang ingin mendapatkan vaksin Covid-19 terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (23/2). Pemprov DKI menilai antrean yang timbul ini menunjukan dukungan dan kesungguhan masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi. 

"Sekalipun tadi ada antrean yang cukup di Tanah Abang dan di lansia, ini menunjukan animo kesungguhan dan dukungan dari masyarakat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/2).

Baca Juga

"Jadi kalau ada persepsi negatif terkait vaksin ini bisa dipatahkan dengan bukti bahwa masyarakat berbondong-bondong ingin divaksin, bukan hanya pedagang, orang tua, dan semuanya," kata dia.

Pria yang disapa Ariza ini mengatakan, Pemprov DKI akan mengatur teknis pelaksanaan agar tidak kembali menimbulkan antrean panjang saat vaksinasi. Sebab, jika terjadi kerumunan berpotensi terjadinya penularan virus corona. 

"Ya antrean nanti akan diatur secara teknis. Saya kira yang paling penting kita terus melaksanakan 3M. Mudah-mudahan secara teknis kita harus menjaga antrean," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan, ratusan pedagang berebut untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (23/2). Kerumunan pedagang pun terjadi di lokasi vaksinasi, yakni di lantai 8 dan lantai 12A, Blok A.

Berdasarkan pantauan Republika Selasa siang, tampak ratusan pedagang antre dengan berdesak-desakan sehingga menimbulkan kerumunan di lantai 8. Mereka ingin segera mendapatkan suntikan vaksin karena sudah menunggu berjam-jam.

"Saya sudah antre nunggu sejak jam 6 pagi tadi, tapi sampai sekarang masih belum dapat. Padahal saya sudah daftar dan punya kupon vaksin," kata Dina (24 tahun), salah satu pedagang yang sedang antre untuk divaksin di lantai 8, Selasa siang.

Menurut Dina, kerumunan terjadi karena kali ini adalah hari terakhir vaksinasi. Stok vaksin yang tersedia juga sudah terbatas.

Widi (24), pedagang lainnya, mengaku sudah menunggu sejak pukul 08.00 WIB di lantai 8. Ia pun hanya duduk menunggu karena sudah bosan antre. "Ntar antre paling dibubarin lagi. Trus rame antre lagi. Gitu aja terus sejak pagi" kata dia kepada Republika.

Kerumunan antrean itu memang tampak tak ada habisnya. Bahkan, setelah petugas menyampaikan bahwa vaksinasi telah tutup hari ini.

"Kami nyatakan vaksinasi hari ini ditutup. Bagi yang ingin menanyakan kapan lagi vaksinasi, silakan tanya ke pengelola di lantai 12," kata seorang petugas kepolisian lewat pengeras suara kepada kerumunan pedagang di lantai 8.

Namun, pedagang bergeming. Mereka bersikukuh menanti.

Kondisi di lantai 12A tak jauh berbeda. Republika melihat hal itu ketika berdiri di lantai 12. Tampak seorang petugas di lantai 12A memberikan penjelasan dengan menggunakan pengeras suara dengan nada tinggi kepada pedagang.

Republika mencoba meminta penjelasan atas peristiwa ini kepada pihak pengelola yang berkantor di lantai 12A, Blok A, Pasar Tanah Abang. Namun, akses eskalator ditutup menuju lantai 12A. Padahal, sejumlah pejabat PD Pasar Jaya tampak berada di lantai itu menenangkan massa pedagang.

Eskalator hanya berfungsi untuk orang yang hendak turun. Eskalator difungsikan untuk menuju atas hanya untuk pejabat PD Pasar Jaya. "Media sana di lantai 8 saja," kata salah satu pejabat PD Pasar Jaya saat Republika mencoba ikut naik eskalator.

Republika juga telah menghubungi Manajer Bidang Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya, Gatra Vaganza. Namun hingga berita ini ditulis, dia tak merespons.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement