Selasa 23 Feb 2021 11:15 WIB

Uang Beredar pada Januari 2021 Tumbuh Jadi Rp 6.761,0 T

Pertumbuhan uang beredar dibandingkan bulan sebelumnya lebih lambat meski positif.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Nasabah bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) di Jakarta, Selasa (19/5). Bank Indonesia (BI) menyampaikan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2021 tetap menunjukkan pertumbuhan positif.
Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Nasabah bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) di Jakarta, Selasa (19/5). Bank Indonesia (BI) menyampaikan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2021 tetap menunjukkan pertumbuhan positif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyampaikan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2021 tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Meski nilainya sedikit melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya. Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan uang kuasi.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan posisi M2 pada Januari 2021 sebesar Rp 6.761,0 triliun atau tumbuh 11,8 persen (yoy). Lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,4 persen (yoy).

Berdasarkan komponennya, perkembangan M2 tersebut didorong oleh uang kuasi yang tumbuh sebesar 9,7 persen (yoy). Lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,5 persen (yoy). Terutama pada instrumen simpanan berjangka.

"Sementara itu, komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) tumbuh 18,7 persen (yoy) pada Januari 2021, meningkat dari 18,5 persen (yoy) pada bulan sebelumnya," katanya dalam keterangan pers, Selasa (23/2).

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 pada Januari 2021 dipengaruhi oleh perlambatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. Pada Januari 2021, pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah sebesar 54,8 persen (yoy), menurun dari capaian bulan sebelumnya sebesar 66,9 persen (yoy).

Sementara itu, pertumbuhan kredit pada Januari 2021 tercatat membaik. Pertumbuhan kredit tercatat minus 2,1 persen (yoy), berkurang dari kontraksi 2,7 (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih pada Januari 2021 sebesar 14,9 persen (yoy).

"Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2020 sebesar 13,6 persen (yoy)," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement