Selasa 23 Feb 2021 00:22 WIB

16 Pasien Covid-19 di Bogor Meninggal Dunia dalam Sepekan

Total pasien Covid-19 yang meninggal seluruhnya mencapai 190 orang.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 16 pasien Covid-19 di Bogor meninggal dalam sepekan terakhir. Dengan demikian total akumulasi kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia seluruhnya menjadi 190 orang.

Berdasarkan data harian Covid-19 pada Dinas Kesehatan Bogor, Senin, sebanyak 16 orang pasien positif meninggal dunia adalah, tiga orang pada Ahad (21/2), tiga orang pada Sabtu (20/2), empat orang Jumat (19/2), satu orang Kamis (18/2), dua orang Rabu (17/2), serta tiga orang Selasa (16/2).

Kepala Dinas Kesehatan Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan, pasien poisitif yang meninggal dunia, umumnya memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid yang menahun. 

Sementara itu, penambahan kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir ada 687 kasus. Rinciannya adalah pada Ahad (21/2) tambah 98 kasus, Sabtu (20/2) tambah 118 kasus, Jumat (19/2) tambah 117 kasus, Kamis (18/2) tambah 123 kasus, Rabu (17/2) tambah 90 kasus, dan Selasa (16/2) tambah 141 kasus. Dengan tambahan 687 kasus positif dalam sepekan terakhir sehingga akumulasi kasus positif Covid-19 di Bogor seluruhnya menjadi 11.461 kasus.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Bogor, Rabu (17/2), mengatakan, penularan Covid-19 di Bogor saat di dominasi dari klaster keluarga dan klaster luar kota."Artinya, warga yang memiliki mobilitas ke luar kota atau masuk ke Bogor, dapat menulari keluarga dan membuat kasus klaster keluarga meningkat, sehingga kuncinya menekan mobilitas warga," katanya.

Menurut Bima Arya, orang berusia lanjut atau lansia berusia 70 tahun ke atas, umumnya adalah orang-orang yang pergaulannya hanya di di rumah dan lingkungan sekitarnya. "Kalau mereka tertular Covid-19, maka ada anggota keluarga atau pendatang yang memiliki mobilitas keluar kota atau dari luar kota yang kemungkinan besar menularkannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement