Senin 22 Feb 2021 20:31 WIB

PaDi UMKM Virtual Expo 2021 Resmi Ditutup

UMKM berperan sebagai penopang utama struktur perekonomian nasional

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kiri) dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Roni Dwi Susanto (kanan) saat meluncurkan program PaDi UMKM, Bela Pengadaan dan Laman UKM,  di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (17/8/2020). PaDi UMKM, Bela Pengadaan maupun Laman UKM diharapkan mampu mendorong transaksi belanja Pemerintah maupun BUMN khususnya kepada UMKM. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kiri) dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Roni Dwi Susanto (kanan) saat meluncurkan program PaDi UMKM, Bela Pengadaan dan Laman UKM, di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (17/8/2020). PaDi UMKM, Bela Pengadaan maupun Laman UKM diharapkan mampu mendorong transaksi belanja Pemerintah maupun BUMN khususnya kepada UMKM. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian BUMN RI Susyanto resmi menutup pameran Pasar Digital (PaDi) UMKM Virtual Expo 2021 pada Senin (22/2). Susyanto mengatakan penyelengaraan acara ini merupakan wujud nyata dari sinergi kemitraan bisnis antara BUMN dengan UMKM yang selaras dengan kebijakan dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Susyanto mengatakan keberpihakan pada pengembangan UMKM menempati prioritas tertinggi karena UMKM berperan sebagai penopang utama struktur perekonomian nasional yang terkena dampak sangat besar sejak pandemi Covid-19. "Kita bersyukur hanya dalam hitungan bulan, inisiasi Kementerian BUMN untuk melibatkan UMKM dalam pengadaan barang dan jasa untuk perusahaan BUMN telah berhasil membentuk online marketplace padiumkm.id," ujar Susyanto.

Baca Juga

Susyanto menyampaikan, sejak hari pembukaannya pada Senin (15/2) hingga Senin (22/2) pukul 12.00 WIB, pameran virtual perdana PaDi UMKM telah membukukan sebanyak 1.666 kali transaksi yang didukung payment gateway dari PaDiumkm.id, dan juga dikunjungi sebanyak 52.712 kali 4.880 registered online visitor.

Susyanto mengatakan penyelenggaraan PaDi UMKM Virtual Expo 2021 menampilkan beragam produk dan jasa secara informatif dan atraktif yang melibatkan sembilan BUMN sebagai buyer group seperti BRI, Telkom, Pegadaian, Pupuk Indonesia, Waskita Karya, Pertamina, Pembangunan Perumahan, dan Permodalan Nasional Mandiri.

 

"Selama pameran berlangsung, para buyer BUMN melakukan interaksi, negosiasi dan transaksi online dengan para pelaku UMKM oleh organisasi pengampu yaitu HIPMI, Dekranas, Bhayangkari, Kementerian KUKM, Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan IWAPI,"

Susyanto menambahkan, secara bertahap dan terukur, PaDi UMKM akan ditingkatkan kapasitas, aksesibilitas, dan kapabilitas hingga mencakup seluruh BUMN, serta menjalin sinergi lintas kementerian atau lembaga dan pihak terkait lainnya.

Susyanyo berharap, di masa mendatang, acara ini dapat mengundang lebih banyak lagi UMKM agar dapat menambah alternatif vendor BUMN yang lebih beragam dan kompetitif di seluruh wilayah Indonesia.

Susyanto mengatakan meningkatnya sinergitas BUMN dan UMKM yang didorong melalui kegiatan online marketplace dan virtual event akan membuka semakin banyak peluang peningkatan volume rantai pasok dan rantai nilai yang dapat mendorong peningkatan daya saing ragam produk dan jasa di pasar dalam negeri maupun global.

Dengan kata lain, dia katakan, penyelenggaraan PaDi UMKM Virtual Expo menjadi platform penting sebagai sebuah langkah maju dalam promosi dan reposisi UMKM Indonesia menuju Indonesia Maju. Susyanto menjelaskan PaDi UMKM Virtual Expo membukukan total transaksi Rp 3,219 miliar yang tercatat khusus selama jam pameran, di luar transaksi yang dilakukan secara terpisah di marketplace padiumkm.id.

Berdasarkan kelompok buyer, lima transaksi dengan nilai terbesar dibukukan oleh Telkom Indonesia sebesar Rp 861 juta, Pembangunan Perumahan sebesar Rp 636 juta, Pegadaian dengan Rp 503 juta, Waskita Karya sebesar Rp 477 juta, dan Pertamina sebesar Rp 397 juta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement