Selasa 23 Feb 2021 01:15 WIB

Sosialisasi Protokol 3M Lebih Agresif Cegah Covid-19

3M dan pembatasan mobilitas dinilai lebih efektif memutus penularan Covid-19.

Protokol kesehatan mencuci tangan. Ilustrasi
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Protokol kesehatan mencuci tangan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan dengan 3M di tengah masyarakat akan jauh lebih agresif dan efektif dalam pencegahan penularan Covid-19, selain upaya-upaya lain.

"Jadi, sosialisasi penerapan 3M inilah sebenarnya yang jauh lebih masif dan agresif dalam mencegah penularan daripada lainnya," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting dalam konferensi pers Satgas Covid-19 dari Graha BNPB di Jakarta, Senin (22/2).

Ia mengatakan bahwa setiap upaya yang telah dilakukan banyak pihak dalam penanggulangan Covid-19 telah berkontribusi terhadap penurunan laju penyebaran Covid-19. Tidak hanya upaya pencegahan dengan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Namun juga upaya penanganan mulai dari tes, penelusuran kontak dan perawatan dan pengawasan bagi pasien yang telah terinfeksi.

Ada juga upaya vaksinasi yang juga sangat penting untuk mencegah orang-orang yang belum terinfeksi dari kemungkinan jatuh sakit karena infeksi penyakit itu. Namun demikian, Alexander menilai sosialisasi protokol 3M sebenarnya jauh lebih agresif dan efektif dalam hal pencegahan penularan di tengah-tengah masyarakat.

Dengan melakukan sosialisasi dan edukasi yang lebih masif kepada orang-orang untuk menyadari pentingnya protokol 3M, potensi penularan secara masif dapat dicegah.

"Vaksin itu hanya untuk meningkatkan imunitas dan vaksin secara komunitas, kalau dia naik 70-80 persen nanti baru bisa mencapai herd immunity (kekebalan secara komunitas). Tapi, untuk mencegah transmisi, bidang pencegahan di Posko Desa itu harus menerapkan 3M dan pembatasan mobilitas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement