Senin 22 Feb 2021 15:52 WIB

Perkebunan Sawit Seluas 6,5 Hektare di Agam Terbakar

Sekitar 1,5 hektare lahan sawit yang terbakar milik Brigjen (Purn) Dasiri Musnal.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kobaran api menyala dari lahan perkebunan sawit yang terbakar di Arisan Jaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Rabu (25/7).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Kobaran api menyala dari lahan perkebunan sawit yang terbakar di Arisan Jaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), menyatakan, kebakaran lahan kelapa sawit di Aia Maruok, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjungmutiara meluas menjadi 6,5 hektare.

"Sebelumnya luas lahan terbakar hanya lima hektare pada Jumat (12/2). Lahan itu kembali terbakar pada Ahad (21/2) sekitar 1,5 hektare, sehingga total menjadi 6,5 hektare," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Syafrizal di Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumbar, Senin (22/2).

Dia mengatakan, sekitar 1,5 hektare lahan kepala sawit itu milik Brigjen (Purn) Dasiri Musnal (74 tahun), dan penyebab kebakaran belum diketahui. Saat ini, api masih menyalar dan pihaknya telah mengerahkan 10 anggota Satgas BPBD beserta mesin portabel. Pemadaman juga melibatkan anggota Polres Agam, Kodim 0304 Agam, masyarakat dan lainnya.

"Pemadaman terkendala dengan tidak adanya sumber air dan jalan menuju lokasi tidak ada, sehingga tidak bisa mobil pemadam kebakaran ke lokasi," kata Syafrizal. Dia menambahkan, sebelumnya lahan kelapa sawit Dasiri Musnal juga terbakar seluas dua hektar pada Jumat (12/2).

Selain itu lahan kelapa sawit milik Jarot (55) di sekitar lokasi juga terbakar seluas tiga hektare. "Selama Januari sampai 22 Februari 2021 sekitar 23,5 hektare lahan kelapa sawit milik warga terbakar," kata Syafrizal.

Dengan adanya insiden itu, pihaknya mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat cuaca panas disertai angin kencang melanda daerah itu dengan cara tidak membakar sisa perambahan dan tidak membuang puntung rokok. "Api akan mudah menyalar, karena kondisi perkebunan sudah kering dan perkebunan berada di lahan gambut," ujar Syafrizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement