Ahad 21 Feb 2021 21:05 WIB

PLN Terjunkan 316 Personel

Grebek Penyulang yakni pembersihan pohon dari jaringan 20 kv hadapi anomali cuaca

Petugas memindahkan tiang listrik yang roboh akibat tertimpa pohon tumbang, (ilustrasi). PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menerjunkan sebanyak 316 petugas di 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) wilayah itu untuk melakukan
Foto: Antara/Ardiansyah
Petugas memindahkan tiang listrik yang roboh akibat tertimpa pohon tumbang, (ilustrasi). PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menerjunkan sebanyak 316 petugas di 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) wilayah itu untuk melakukan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menerjunkan sebanyak 316 petugas di 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) wilayah itu untuk melakukan "Grebek Penyulang" atau pembersihan tanaman/pohon dari jaringan 20 kV sebagai upaya pengamanan Right of Way (ROW) menghadapi anomali cuaca.

"Kegiatan gerebek penyulang dilaksanakan sebagai langkah preventif khususnya terhadap penyebab gangguan akibat tanaman yang tumbuh di sekitar jaringan listrik, utamanya dalam menghadapi kondisi anomali cuaca yang terjadi belakangan ini, sehingga keandalan pasokan listrik untuk pelanggan tetap terjaga," kata Manajer Senior PLN UID Jatim, Adriansyah di Surabaya, Ahad (21/2).

Baca Juga

Ia mengatakan, pembersihan dilakukan minimal 3 meter pada jaringan distribusi 20 kV, dan dilakukan di seluruh wilayah kerja PLN UID Jatim selama dua hari berturut-turut, yakni Sabtu dan Minggu (20-21/2). Ratusan petugas itu, kata Adriansyah, terbagi ke dalam 83 regu, dan saat melaksanakan gerebek penyulang dilengkapi dengan armada pendukung berupa 56 unit kendaraan pick up, 22 unit kendaraan truk dan 9 unit skylift.

"Pelaksanaan kegiatan ini, kami juga bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya untuk Unit Pelaksana di wilayah Kota Surabaya," katanya.

Ia mengatakan gerebek penyulang difokuskan pada perabasan dahan, potong dan tebang pohon yang berjarak minimal 3 meter di sekitar jaringan listrik 20 kV yang berpotensi besar menyebabkan gangguan pasokan listrik. Selain itu, pada kesempatan itu juga dilakukan pemeliharaan konstruksi dan gardu beton serta pemeliharaan preventif pemasangan seng anti panjat binatang.

"Masuknya musim penghujan atau anomali tidak menjadikan alasan listrik tidak handal dan aman. Oleh karena itu, kami lakukan antisipasi dengan rabas/tebas pohon dan pengamanan konstruksi jaringan listrik yang berpotensi membahayakan apabila nanti ada anomali cuaca seperti angin puting beliung maupun longsor," kata Adriansyah.

Sementara itu, Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kabupaten Mojokerto, Puguh Prijandoko mengakui pada musim penghujan anomali cuaca yang menyebabkan terjadi hujan dan angin kencang tidak sering membuat potensi gangguan listrik.

"Oleh karena itu, tak hanya upaya pencegahan yang kami lakukan, masyarakat pun diharapkan turut berpartisipasi dengan melaporkan potensi penyebab gangguan kelistrikan seperti pohon atau benda apapun lainnya yang mengenai jaringan kepada PLN melalui Contact Center PLN 123 maupun melalui aplikasi PLN Mobile," katanya.

Diharapkan dengan upaya ini jaringan listrik di seluruh UP3 dapat terbebas dari potensi gangguan akibat tumbuhan, demikian Puguh Prijandoko.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement