Ahad 21 Feb 2021 14:48 WIB

Facebook Hapus Akun Militer Myanmar

Militer Myanmar dikenal dengan sebutan Tatmadaw.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Para pengunjuk rasa membawa sepeda mereka selama protes menentang kudeta militer di luar Kedutaan Besar China di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. acebook menghapus halaman utama militer Myanmar pada Ahad (21/2/2021).
Foto: EPA-EFE/LYNN BO BO
Para pengunjuk rasa membawa sepeda mereka selama protes menentang kudeta militer di luar Kedutaan Besar China di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. acebook menghapus halaman utama militer Myanmar pada Ahad (21/2/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Facebook menghapus halaman utama militer Myanmar pada Ahad (21/2). Langkah itu, menurut perusahaan, di bawah standar yang melarang hasutan kekerasan, sehari setelah dua pengunjuk rasa meninggal ketika polisi melepaskan tembakan pada demonstrasi menentang kudeta.

"Sejalan dengan kebijakan global kami, kami telah menghapus Halaman Tim Informasi Berita Sejati Tatmadaw dari Facebook karena pelanggaran berulang terhadap Standar Komunitas kami yang melarang hasutan kekerasan dan mengoordinasikan tindakan merugikan," kata seorang perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Militer Myanmar dikenal dengan sebutan Tatmadaw. Laman kantor berita milik militer, True News, pun tidak tersedia pada Ahad (21/2). Langkah perusahaan media sosial pun belum mendapatkan tanggapan dari militer Myanmar.

Sebanyak dua orang meninggal di kota kedua Myanmar, Mandalay pada Sabtu (20/2). Korban tumbang ketika polisi dan tentara menembaki pengunjuk rasa yang menentang penggulingan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Facebook dalam beberapa tahun terakhir telah terlibat dengan aktivis hak-hak sipil dan partai politik demokratis di Myanmar. Perusahan melawan militer setelah mendapat kecaman internasional yang keras karena gagal menahan kampanye kebencian daring.

Pada 2018, media sosial ini melarang panglima militer Min Aung Hlaing dan 19 perwira dan organisasi senior lainnya. Perusahan pun menghapus ratusan halaman dan akun yang dijalankan oleh anggota militer untuk perilaku tidak autentik yang terkoordinasi.

Menjelang pemilihan November, Facebook mengumumkan telah menghapus jaringan 70 akun palsu dan halaman yang dioperasikan oleh anggota militer. Mereka telah memposting konten positif tentang tentara atau kritik terhadap Suu Kyi dan partainya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement