Sabtu 20 Feb 2021 23:30 WIB

Rektor Harap Alumi Ubaya Terus Berkontribusi di Masyarakat

Ia mengungkapkan, pola pembelajaran yang dikembangkan meliputi tiga High.

Alumni jenjang perkuliahan (ilustrasi).
Foto: Www.freepik.com
Alumni jenjang perkuliahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alumni Universitas Surabaya (Ubaya) dinilai mampu dengan baik terjun di tengah masyarakat untuk mengabdi dan memberikan segala kontribusinya. Rektor Ubaya, Benny Lianto Effendy Sabema mengatakan, tidak hanya di sektor pemerintahan, di swasta juga mampu berprestasi apik dan cemerlang. 

Hal ini ia klaim lantaran tempaan yang diberikan bertujuan untuk mengeluarkan segudang potensi yang bisa menjadi kekuatan untuk membangun dan lebih baik.

Selama proses pendidikan, kata dia, para mahasiswa digembleng ketat mengenai integritas, kualitas, dan karakter. Hal tersebut dinilai menjadi keunggulan dasar yang wajib dimiliki.

"Kehadiran Ubaya tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, juga menjadi wadah pembentukan manusia yang mulia dan berkarakter, yaitu manusia yang berakal budi, inovatif, adaptif, beretika, dan berbudaya," kata dia, Sabtu (20/2).

 

photo
Rektor Ubaya, Benny Lianto Effendy Sabema (kanan). - (Dok. Uni)

Ia mengungkapkan, pola pembelajaran yang dikembangkan meliputi tiga High yakni High Choice, High Tech, dan High Touch. Benny menggambarkan alumninya dalam tiga bagian. Masing-masing, yakni profesional, enterpreneur dan akademisi atau peneliti.

Tidak hanya berindeks prestasi tinggi, tapi lulusannya punya ide dan perilakunya dalam merespons persoalan kekinian, bagaimana mampu berinovasi agar bisa memengaruhi perubahan dunia untuk kebaikan.

Masih menurut dia, mayoritas alumni Ubaya yang telah sukses bekerja di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan notabene menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

“Mereka punya sikap optimis, mandiri, tidak menunggu dan menunda-nunda. Selain itu mampu mengatasi tantang, kesulitan dan hambatan yang ada," kata dia. 

"Sedangkan golongan  yang studi, sudah banyak tersebar ke berbagai negara dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Misalnya saja, ada lulusan Ubaya dari jurusan Teknik Informatika yang bekerja sebagai animator di Walt Disney, USA, lalu di laboratorium riset dunia di Korea, Jerman, Australia, dan lainnya," klaim suksesor Joniarto Parung itu menambahkan.

Benny mengatakan, Ubaya merupakan penerus Universitas Trisakti Surabaya yang didirikan pada tahun 1966. Namanya diganti menjadi Universitas Surabaya pada 1968. Hari jadi Ubaya kemudian ditetapkan pada 11 Maret 1968. Universitas ini memiliki tiga kampus, kampus 1 berada di Ngagel, kampus 2 berada di Rungkut, dan kampus 3 berada di Trawas. 

"Kampus 1 lebih difokuskan untuk rektorat dan politeknik, kampus 2 untuk pendidikan S1 dan pascasarjana, serta kampus 3 untuk kegiatan pembelajaran outdoor," ujar dia.

Para alumninya, lanjut Direktur Politeknik Ubaya ini, dipatri total terjun di masyarakat dengan memanfaatkan ilmu  yang sudah diberikan dan dikembangkan. Selain itu, memegang teguh prinsip-prinsip baik yang telah diajarkan.

"Maka saya belum lihat ada alumni Ubaya yang masuk dalam berita negatif. Padahal, alumninya banyak tersebar di berbagai bidang, mulai dari politik, sosial, ekonomi atau lainnya. Artinya, mereka teruji dan berkualitas baik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement