Sabtu 20 Feb 2021 18:40 WIB

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jateng

Masyarakat dihimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Banjir merendam lahan persawahan milik warga di Desa Nusadadi, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Rabu (18/11/2020). Cuaca ekstrim dengan curah hujan yang tinggi selama dua hari terakhir di wilayah selatan jateng, memicu bencana longsor, tanah bergerak, banjir bandang, dan banjir pada sejumlah wilayah yang tersebar pada beberapa lokasi di Kabupaten Banyumas, Cilacap, dan Kebumen.
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Banjir merendam lahan persawahan milik warga di Desa Nusadadi, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Rabu (18/11/2020). Cuaca ekstrim dengan curah hujan yang tinggi selama dua hari terakhir di wilayah selatan jateng, memicu bencana longsor, tanah bergerak, banjir bandang, dan banjir pada sejumlah wilayah yang tersebar pada beberapa lokasi di Kabupaten Banyumas, Cilacap, dan Kebumen.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menyikapi fenomena cuaca yang berpotensi terjadi di Jawa Tengah dalam beberapa hari ke depan, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Sutikno menyampaikan, analisis kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya pola sikonal, berupa tekanan rendah di selatan Indonesia yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) serta daerah belokan angin (shear) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Ditambah dengan suhu muka laut yang cukup hangat, masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi--dari lapisan bawah hingga lapisan atas--dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah. 

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Ahmad Yani Semarang memprakirakan, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah dalam tiga hari kedepan. "Seperti curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/ petir dan angin kencang," ujarnya Sabtu (20/2).

Pada 20 Februari 2021 ini, lanjut Sutikno, cuaca buruk tersebut berpotensi terjadi di wilayah Brebes, Kota dan Kabupaten Tegal, Pekalongan, Pemalang, Batang, Kendal, Kota/Kab. Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Pati, Purwodadi, Wonosobo, Temanggung, Salatiga, Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Kota/Kab. Magelang, Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali dan sekitarnya.

Sedangkan pada 21 Februari 2021, meliputi Brebes, Kota dan Kabupaten Tegal, Kota dan Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Batang, Kendal, Kota dan Kabupaten Semarang, Wonosobo, Temanggung, Salatiga, Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Kota dan Kabupaten Magelang dan sekitarnya.

Sedangkan pada 22 Februari 2021, meliputi Brebes, Kota dan Kabupaten Tegal, Kota dan Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Batang, Kendal, Kota dan Kabupaten Semarang, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Salatiga, Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Kota dan Kabupaten Magelang dan sekitarnya.

Untuk itu, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut dan dampak yang dapat ditimbulkan. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi kondisi cuaca  terkini dari BMKG Ahmad Yani Semarang, dapat membuka layanan informasi cuaca 24 jam, melalui website : cuacajateng.com atau juga follow twitter @cuacajateng; IG : @cuaca_jateng atau Facebook: Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang " ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement