Jumat 19 Feb 2021 20:50 WIB

Kemenkes: Terlalu Dini Sebut Vaksin Turunkan Penularan

Antibodi orang yang telah divaksin baru bisa optimal terbentuk setelah 28 hari.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hiru Muhammad
 Seorang pria menerima suntikan vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal untuk pedagang dan pekerja di Pasar Tanah Abang di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 Februari 2021. Pekerja publik, orang berusia di atas 60 tahun dan pedagang serta petugas keamanan berada di antrean berikutnya untuk suntikan COVID-19 di Indonesia pada Rabu, setelah petugas kesehatan menerima vaksin pada fase inokulasi pertama.
Foto: AP / Tatan Syuflana
Seorang pria menerima suntikan vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal untuk pedagang dan pekerja di Pasar Tanah Abang di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 Februari 2021. Pekerja publik, orang berusia di atas 60 tahun dan pedagang serta petugas keamanan berada di antrean berikutnya untuk suntikan COVID-19 di Indonesia pada Rabu, setelah petugas kesehatan menerima vaksin pada fase inokulasi pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 tahap I dengan kelompok sasaran tenaga kesehatan (nakes) sejak 13 Januati 2021. Sejak itu  kasus harian Covid-19 cenderung terlihat menurun dalam sepekan terakhir. Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku terlalu dini menyimpulkan penurunan kasus Covid-19 merupakan akibat dampak vaksinasi pada nakes.

"Ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan dan kami mengevaluasinya karena belum semua sasaran nakes sebanyak 1,48 juta jiwa telah mendapatkan vaksin dosis kedua," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat konferensi virtual Kemenkes, Jumat (19/2) malam.

Apalagi antibodi orang yang telah divaksin baru bisa optimal terbentuk setelah 28 hari. Selain itu, dia melanjutkan, kalau melihat cakupan imunisasi tahap I nakes ketika dibandingkan dengan target total masyarakat yang divaksinasi sebanyak 181,5 juta untuk mengenalikan pandemi dan bisa muncul kekebalan kelompok (herd immunity) maka tentu masih jauh.  "Jadi, ini masih terlalu dini," ukarnya.

Terkait penurunan kasus, Kemenkes menganalisa kemungkinan besar penurunan kasus baru maupun kasus aktif akhir-akhir ini lebih banyak karena dampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan sebanyak dua kali. "Kemudian saat ini diteruskan dengan PPKM mikro," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement