Jumat 19 Feb 2021 20:21 WIB

AS Siapkan 4 Miliar Dolar untuk Vaksinasi Covid-19 Global

Pendanaan hingga 4 miliar dolar AS telah disetujui oleh Kongres AS pada Desember 2020

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Amerika Serikat Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengumumkan dalam pertemuan dengan para pemimpin negara G7 pada Jumat (19/2) bahwa negaranya akan menyiapkan hingga 4 miliar dolar AS untuk upaya vaksinasi internasional. Ia mengatakan diharapkan langkah ini dapat meningkatkan pembelian dan distribusi vaksin untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) ke negara-negara miskin.

Biden juga akan mendorong para mitra untuk memenuhi janji terhadap Covax. Covax adalah sebuah inisiatif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berfokus pada peningkatan akses ke vaksin. Sebelumnya, mantan presiden AS Donald Trump menolak berpartisipasi dalam program ini.

Baca Juga

Pendanaan hingga 4 miliar dolar AS telah disetujui oleh Kongres AS pada Desember 2020 dan akan didistribusikan hingga 2022. Meski demikian, masih perlu dilihat bagaimana para anggota G7 akan menerima seruan dari Biden untuk kerjasama internasional yang lebih besar dalam distribusi vaksin.

“AS berkomitmen untuk bekerja melalui Covax untuk memastikan distribusi yang adil dari vaksin dan pendanaan secara global," ujar sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki, dilansir The National, Jumat (19/2).

Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta AS dan negara-negara Eropa untuk mengalokasikan hingga lima persen dari pasokan vaksin saat ini ke negara-negara berkembang. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengkritik distribusi vaksin COVID-19 yang dinilai sangat tidak merata, mencatat 10 negara telah memberi 75 persen dari seluruh vaksinasi.

Selain membahas distribusi vaksin, Gedung Putih mengatakan Biden juga berencana menggunakan pertemuan G7 untuk membahas daya saing kolektif negara-negara anggota kelompok tersebut. Termasuk mengenai tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement