Jumat 19 Feb 2021 19:17 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran di Area Basemen BEC Bandung

Saat kebakaran di BEC, lima orang dilaporkan sempat mengalami sesak napas.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Petugas tengah berupaya melakukan pemadaman kebakaran di area basemen BEC, Kota Bandung, Kamis (18/2/2021).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Petugas tengah berupaya melakukan pemadaman kebakaran di area basemen BEC, Kota Bandung, Kamis (18/2/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kebakaran yang terjadi di area basemen gedung lama Bandung Electronic Centre (BEC), Jalan Purnawarman, Kota Bandung, sudah bisa dipadamkan, Kamis (18/2) malam. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mencari informasi seputar awal sumber api.

Menurut Kepala Seksi Rescue Diskar PB Kota Bandung Yogi Mamesa, berdasarkan informasi dari petugas keamanan BEC, api diduga muncul akibat korsleting pada genset. “Penyebab korsleting, arus pendek pada genset gedung BEC,” kata dia.

Yogi mengatakan, api kemudian diduga menjalar ke panel listrik yang mengarah ke area basemen. Petugas keamanan lantas meminta bantuan tim teknis. “Dikarenakan asap di basemen cukup pekat, pihak keamanan gedung BEC menghubungi Diskar,” ujarnya.

Diskar PB mendapat laporan kebakaran di area basemen gedung BEC itu sekitar pukul 18.30 WIB. Kendaraan pemadam dan sejumlah unit operasional lainnya dikerahkan ke lokasi. Api dilaporkan baru bisa dipadamkan sekitar pukul 20.40 WIB. Yogi mengatakan, luas area yang terbakar kurang lebih seratus meter persegi.

Menurut Yogi, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu. Namun, kata dia, lima orang sempat mengalami sesak napas akibat asap. Lima orang itu langsung ditangani tim medis.

Pada Jumat (19/2) pagi, menurut salah satu petugas keamanan, Rustandi, gedung lama BEC ditutup sementara. Berdasarkan pantauan, pintu masuk utama gedung terlihat masih tertutup. Beberapa pengendara motor dan mobil yang hendak menuju area basemen tempat parkir gedung lama BEC pun mesti putar balik. “Tidak beroperasi,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement