Jumat 19 Feb 2021 17:52 WIB

Ini Progres Penataan KSPN Labuan Bajo

Penataan kawasan fasilitas Pulau Rinca saat ini sudah mencapai 37 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Proses pembangunan Terminal Multifungsi Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sejumlah penataan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo dapat selesai tahun ini.
Foto: dok. Brantas Abipraya
Proses pembangunan Terminal Multifungsi Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sejumlah penataan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo dapat selesai tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sejumlah penataan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo dapat selesai tahun ini. Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan sejumlah penataan di kawasan Labuan Bajo sudah ada yang hampir selesai.

"Kegiatan penataan KSPN Labuan Bajo sampai 19 Februari 2021 ini beberapa sudah ada yang hampir selesai. Seperti Puncak Waringin itu sudah 98 persen," kata Diana dalam konferensi video, Jumat (19/2).

Baca Juga

Diana melanjutkan, untuk penataan untuk Goa Batu Cermin dengan anggaran Rp 29 miliar saat ini progresnya sudah 96,5 persen. Selanjutnya penataan Pantai Marina Bukit Pramuka sudah mencapai 11,34 persen dengan anggaran Rp 200,8 miliar.

Sementara itu untuk penataan kawasan fasilitas Pulau Rinca saat ini sudah mencapai 37 persen dengan anggaran Rp 50,1 miliar. Selanjutnya pengerjaan reservoir untuk penampungan air di Pulau Rinca sudah selesai 99,12 persen dengan alokasi dana Rp 2 miliar.

Diana menegaskan, penataan di KSPN Labuan Bajo dipastikan tidak menimbulkan masalah lingkungan. "Itu sangat kita perhatikan sehingga tidak menimbulkan permasalahan lingkungan di sana dan penataan dilakukan dengan prosedur yang berlaku untuk melindungi habitat di sana," jelas Diana.

Dia memastikan, penataan prasarana dan sarana di Pulau Rinca juga berdampak baik untuk ekosistem. Diana menuturkan, edukasi juga dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan wisata.

"Penataan juga memperhatikan untuk nantinya wisatawan penyandang difabel dan lansia yang memperhatikan jalur tracking," ungkap Diana. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement