Jumat 19 Feb 2021 14:57 WIB

Menko PMK: 3T tidak Boleh Berhenti Meski PPKM Berakhir

Pelaksanaan 3T harus terus digencarkan selama Covid-19 masih ada di Indonesia.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Mas Alamil Huda
Menko PMK Muhadjir Effendy.
Foto: Dok. Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, pelaksanaan 3T (tracing, tracking dan treatment) di tingkat mikro tidak boleh berhenti saat periode Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala Mikro (PPKM Mikro) berakhir. Pelaksanaan ini harus terus digencarkan selama Covid-19 masih ada di Indonesia.

"Perlu diketahui, pelaksanaan 3T di level Mikro ini tidak hanya berhenti pada saat PPKM. Selama ada Covid-19 maka tracing di level mikro ini harus terus dilakukan untuk menghabisi wabah Covid-19 yang masih merajalela di Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (19/2).

Kemudian, ia melanjutkan, pihak kelurahan dan masyarakat harus peduli dengan sekitar. Mereka juga harus bergotong royong memberikan bantuan kepada keluarga yang melakukan karantina mandiri.

"Masyarakat harus bergotong royong membawa sumbangan bantuan. Semua juga harus diambil alih urusan kebutuhan sehari-hari oleh kelurahan dan RT," kata Muhadjir.

Pemerintah mematok target yang cukup tinggi terkait penanganan Covid-19. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menargetkan, Indonesia bisa bebas Covid-19 alias mampu mengendalikan pandemi pada Agustus 2021 mendatang, bertepatan dengan perayaan kemerdekaan. 

Mempertegas pernyataan Doni, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, status 'bebas Covid-19' bisa tercapai bila Indonesia sanggup menunjukkan perbaikan signifikan terhadap minimal empat indikator. Di antaranya, penurunan kasus positif harian, penurunan kasus aktif, peningkatan kasus sembuh, dan penurunan angka kematian.

Baca juga : Tekan Kasus Covid-19, Pemerintah Fokus Terapkan PPKM Mikro 

"Jika dalam beberapa waktu ke depan indikator ini menunjukkan data yang positif, serta didukung kepatuhan protokol kesehatan dan partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi, maka ini menjadi pertanda yang positif bahwa Indonesia dapat secara bertahap keluar dari pandemi," ujar Wiku dalam keterangan pers, Kamis (18/2). 

Hingga Kamis (18/2), kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.252.685 kasus, dengan 1.058.222 kasus telah sembuh dan 33.969 kasus meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement