Jumat 19 Feb 2021 14:42 WIB

OJK Ungkap Empat Tantangan Perbankan Jangka Pendek

OJK terus mencermati kinerja jasa keuangan di tengah berbagai tantangan yang ada.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) empat tantangan yang akan dihadapi perbankan nasional baik dalam jangka pendek maupun struktural perbankan.
Foto: dok. Republika
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) empat tantangan yang akan dihadapi perbankan nasional baik dalam jangka pendek maupun struktural perbankan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) empat tantangan yang akan dihadapi perbankan nasional baik dalam jangka pendek maupun struktural perbankan. Sebagai regulator, OJK terus mencermati kinerja jasa keuangan di tengah berbagai tantangan yang ada.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan empat tantangan perbankan nasional yang tengah dihadapi, mulai dari penguatan struktur dan daya saing perbankan. Menurutnya, struktur perbankan nasional didominasi skala usaha dan efisiensi yang masih rendah.

Baca Juga

“Berbagai tantangan perbankan, kita sudah mencatat bahwa dalam jangka pendek yang sangat kritikal kita lihat adanya pemulihan ekonomi yang masih kita harapkan terus berjalan,” ujarnya seperti dikutip dari data Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025, Jumat (19/2).

Heru menyebut tantangan jangka pendek meliputi adanya ketidakpastian penyelesaian pandemi Covid-19, sehingga menyebabkan pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat, resesi ekonomi, volatilitas tinggi pada pasar keuangan, serta potensi berakhirnya kebijakan stimulus fiskal.

“Terkait dengan potensi kebijakan stimulus itu harus kita antisipasi ke depan. Volatilitas pasar keuangan dalam jangka pendek ini juga harus dan perlu kita cermati,” ucapnya.

Sedangkan tantangan mengenai struktural perbankan meliputi empat hal yaitu penguatan struktur dan daya saing, peran perbankan dalam pertumbuhan ekonomi, revolusi ekonomi dan layanan digital, serta transformasi pengaturan dan pengawasan. “Struktur perbankan nasional kita ini didominasi skala usaha kecil dan berdaya saing rendah," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement