Jumat 19 Feb 2021 14:22 WIB

Memanfaatkan Aliran Sungai Brantas untuk Penerangan Jalan

Aliran anak Sungai Brantas belum termanfaatkan secara optimal selama ini.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah dosen dari Universitas Jember dan Universitas Negeri Malang (UM) merancang Ultra Small Water Generator untuk dimanfaatkan di Desa Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim).
Foto: Dok Pribadi
Sejumlah dosen dari Universitas Jember dan Universitas Negeri Malang (UM) merancang Ultra Small Water Generator untuk dimanfaatkan di Desa Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah dosen dari Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Jember telah mengimplementasikan terobosan barunya di Desa Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim). Para dosen tersebut antara lain Profesor Sunardi, Profesor Purnomo, Abi Suwito, Titik Sugiarti dan Johan Wayan Dika.

Sunardi dan tim sebelumnya telah menyusuri anak Sungai Brantas yang berada di Desa Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Kegiatan ini bertujuan guna melakukan potensi penerapan teknologi energi terbarukan.

Baca Juga

Berdasarkan hasil penelusuran, Guru Besar Universitas Jember dalam bidang Pendidikan Matematika ini melihat aliran anak sungai Brantas tidak pernah surut. Bahkan, tak pernah kering saat di musim kemarau sekalipun. "Akan tetapi aliran anak sungai tersebut belum termanfaatkan secara optimal," ucap pria kelahiran Blitar tersebut.

Selanjutnya, Sunardi dan tim juga menemukan temuan lain berdasarkan keterangan warga. Aliran anak Sungai Brantas ternyata selama ini hanya untuk mengaliri sawah warga desa. Dari data tersebut, tim pun memberikan solusi berupa rancang bangun Ultra Small Water Generator.

Menurut Sunardi, Ultra Small Water Generator mampu mengonversikan energi gerak dari aliran anak sungai Brantas menjadi energi listrik. Ia dan tim berharap kehadiran teknologi ini mampu memberikan penerangan jalan sepanjang aliran anak Sungai Brantas. "Yang bersandingan dengan jalan warga di Desa Kalipang," jelasnya pada Jumat (19/2).

Selain itu, Sunardi juga berharap teknologi timnya bisa mengoptimalkan energi yang bersih. Kemudian bebas polusi dan keterjangkauan harga. Tak lupa juga berharap alatnya bisa digunakan dalam jangka panjang.

Untuk diketahui, Ultra Small Water Generator yang mendapatkan dana segar dari Universitas Jember ini mempunyai tiga bagian utama. Yakni, poros dengan bentuk spiral, generator, dan rangka. Poros dengan bentuk spiral bertugas untuk menerima tenaga dari aliran anak sungai Brantas sehingga spiral dapat bergerak secara berputar. 

Selanjutnya, generator bertugas untuk mengonversikan energi gerak spiral menjadi energi listrik. Sementara untuk rangka bertugas menopang poros berbentuk spiral dan generator secara kuat. "Sehingga tidak hanyut terbawa oleh aliran anak sungai Brantas," ucap dia.

Dengan memanfaatkan aliran anak sungai Brantas tersebut, kini Ultra Small Water Generator telah lulus uji coba. Bahkan, alat tersebut mampu menghidupkan lampu dengan daya 10 watt.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement