Jumat 19 Feb 2021 12:58 WIB

Banjir Rendam Rumah Penduduk di Sejumlah Wilayah Jaktim

Perumahan warga yang terendam banjir diantaranya di Pondok Kelapa dan Cipinang Melayu

Banjir (ilustrasi)
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir dengan ketinggian bervariasi mulai 40 sentimeter hingga satu meter lebih merendam rumah penduduk di sejumlah kawasan Jakarta Timur, pada Jumat (19/2). Banjir disebabkan karena hujan deras dan lupan sungai.

"Rumah penduduk yang terendam banjir di antaranya berada di Kavling DKI Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit," kata salah seorang warga setempat, Wishnu (49).

Baca Juga

Wishnu menjelaskan, ketinggian air saat ini di ujung perumahan tepatnya di RT1 RW9 Kavling DKI hampir seleher. "Terakhir banjir di sini 1 Januari 2020, sebab sampai sekarang belum ada pelebaran kali. Saluran yang mengarah ke Banjir Kanal Timur (BKT) agak menanjak, perlu pompa," jelasnya.

Menurut Wishnu, banjir di lingkungan warga terjadi akibat kiriman air dari saluran Kalimalang yang melintas di saluran warga. "Kalau di Bekasi hujan, air muaranya ke sini. Tapi biasanya dalam dua sampai tiga jam biasanya surut," ucapnya.

Selain di Kavling DKI, musibah banjir juga dialami ratusan kepala keluarga di RW 03 Kelurahan Makasar, Kecamatan Cipinang Melayu dan di sini titik terparah setinggi satu meter. "Hujan deras dari jam 01.00 WIB air perlahan tinggi. Ketinggian di atas pinggang, di belakang bisa sedada, sekitar satu meter lebih," kata warga setempat, Agung (39).

Menurut Agung, wilayah tersebut sebenarnya telah dinyatakan bebas banjir sejak proyek sodetan Sungai Sunter sepanjang 100 meter dengan lebar dua meter menuju Waduk Tiu berhasil diselesaikan pada akhir September 2020. Namun akibat curah hujan yang relatif tinggi, rumah penduduk di RW 03 dan sebagian RW 04 Cipinang Melayu kembali disergap banjir.

Baca juga : Jubir: Laporan Keuangan Proyek Din Bentuk Akuntabilitas

Sejumlah petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dikerahkan menuju lokasi terparah banjir untuk mengevakuasi sejumlah manula dan balita yang terjebak air di dalam rumah. Selain menyergap permukiman penduduk, banjir di Jakarta Timur juga meluas hingga menggenangi sejumlah akses jalan umum, di antaranya Jalan Pusdiklat Depnaker, Kecamatan Makasar.

"Air di sini, naik mulai pukul 03.00 WIB dan mencapai puncaknya sejam kemudian. Paling tinggi 40 sentimeter," kata Koordinator Pekerja Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Makasar, Suwarjo.

Meski situasi air mulai mengalami surut sejak pukul 09.00 WIB, namun genangan air sempat memutus pergerakan kendaraan yang ada di sekitar lokasi banjir dari arah Pinang Ranti menuju arah PGC Cililitan atau Halim.

"Mereka memaksa masuk. Yang mogok beberapa kendaraan saja. Kita arahkan pengendara untuk putar arah," katanya.

Baca juga : 11 RW di Jakbar Terendam Banjir, Ketinggian 31 Hingga 70 Cm

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement