Kamis 18 Feb 2021 23:37 WIB

Satgas: Pasien Covid-19 di Sumut Capai 23.335 Orang

Satgas Covid-19 menyatakan ada tambahan 99 pasien, Kamis (18/2)

 Petugas kesehatan dengan jas hazmat mengumpulkan sampel spesimen melalui plexiglas selama tes usap COVID-19 di Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 25 Januari 2021. Indonesia telah mencatat hampir satu juta kasus penyakit coronavirus (COVID-19) sejak awal pandemi.
Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI
Petugas kesehatan dengan jas hazmat mengumpulkan sampel spesimen melalui plexiglas selama tes usap COVID-19 di Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 25 Januari 2021. Indonesia telah mencatat hampir satu juta kasus penyakit coronavirus (COVID-19) sejak awal pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Sumatera Utara hingga 18 Februari 2021 sudah mencapai 23.335 orang setelah bertambah 99 orang dalam satu hari.

"Jumlah pasien terkonfirmasi masih terus bertambah atau sudah 23.335 orang, " ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Sumutdr Aris Yudhariansyah di Medan, Kamis (18/2).

Dari 99 pasien terkonfirmasi yang bertambah dalam satu hari itu, penambahan terbanyak dari Kota Medan yakni 59 orang dan Tebingtinggi sembilan orang.

Sejalan dengan penambahan pasien terkonfirmasi, kasus meninggal juga bertambah.

Hingga 18 Februari, jumlah pasien terkonfirmasi mencapai 798 orang setelah dalam satu hari bertambah empat orang.

Empat pasien yang meninggal itu dari Medan satu orang, Karo dua orang dan Labuhanbatu Selatan satu orang.

"Satgas berharap masyarakat tetap menjalankan prokes (protokol kesehatan) mengingat jumlah pasien terkonfirmasi dan meninggal terus bertambah," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sumut sudah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 28 Februari.

Sejalan dengan perpanjangan PPKM,Satgas Penanganan COVID-19 juga melakukan razia dan memberikan sanksi tegas bagi warga yang tidak menerapkan prokes. "Langkah perpanjangan PPKM dan razia dilakukan Pemprov Sumut untuk menekan jumlah warga yang terpapar COVID-19," ujar Aris.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement