Kamis 18 Feb 2021 19:40 WIB

IIMS Diharapkan Dorong Kebangkitan Industri Otomotif

Ada sekitar 1,5 juta orang yang bekerja di industri otomotif beserta turunannya.

Rep: Agus Raharjo/ Red: Dwi Murdaningsih
Karyawan menjelaskan salah satu produk mobil kepada calon pembeli di salah satu dealer di Jakarta. ilustrasi
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Karyawan menjelaskan salah satu produk mobil kepada calon pembeli di salah satu dealer di Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan momentum pemulihan ekonomi nasional harus tetap berlanjut. Menurutnya, menjaga momentum pemulihan ekonomi saat pandemi membuat daya dorong percepatan bangkitnya perekonomian nasional pascapandemi mendatang.

Salah satu momentum pemulihan itu harus didukung kembali bergairahnya konsumsi masyarakat. Termasuk untuk pembelian kendaraan bermotor.

Baca Juga

Airlangga mengaku, pembukaan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2021 menjadi salah satu daya pengungkit kebangkitan industri otomotif. Pameran otomotif terbesar di Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk kembali meningkatkan konsumsinya, khususnya pada sektor industri otomotif.

“Saya berharap IIMS dapat menjadi wadah untuk mendukung industri otomotif segera bangkit dan memberi semangat pemulihan ekonomi nasional,” kata Airlangga saat pembukaan IIMS 2021 secara daring, Kamis (18/2).

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menambahkan, industri otomotif menjadi salah satu industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Tercatat, ada sekitar 1,5 juta orang yang bekerja di industri otomotif beserta rantai turunannya di Indonesia.

Bahkan, Airlangga menyebut industri pendukung otomotif ini mampu menyumbang sekitar Rp 700 triliun pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Menurut dia, menciptakan pengungkit untuk industri otomotif bukan hanya dari sektor swasta melalui pameran otomotif. Pemerintah juga ikut membantu menciptakan daya dorong kebangkitan insutri otomotif agar berdampak pada pemulihan ekonomi nasional.

Airlangga mengatakan, ada sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sebagai stimulus untuk meningkatkan konsumsi produk kendaraan bermotor. Antara lain, insentif PPNBM yang akan diterapkan dalam tiga tahap selama sembilan bulan kedepan. Selain itu juga pemerintah mendorong OJK mengeluarkan revisi kredit agar DP nol persen untuk pembelian kendaraan bermotor.

“Pemerintah juga mempercepat pembangunan Pelabuhan Patimban, yang diharapkan cost logistik bisa bersaing agar eksport meningkat,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga membuat peta jalan industri otomotif nasional. Salah satunya kebijakan besaran PPNBM berbasis emisi gas CO2 dari kendaraan bermotor. 'Bahkan, kendaraan berbasis baterai tidak akan dikenakan PPNBM atau nol persen,” ucap Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement