Kamis 18 Feb 2021 18:25 WIB

Testing Menurun Drastis Picu Penurunan Jumlah Kasus Positif

Jumlah testing sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah kasus positif baru.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penurunan penambahan kasus pada minggu ini cukup besar dibandingkan minggu sebelumnya, yakni 25 persen. Bahkan, satgas mencatat angka persentase penurunan jumlah kasus ini merupakan yang paling drastis dalam kurun waktu satu minggu selama pandemi.

Turunnya jumlah kasus positif mingguan ini disebabkan jumlah testing mingguan juga menurun secara drastis. Bahkan, mematahkan rekor ketercapaian target WHO selama lima minggu berturut-turut sejak minggu kedua Januari.

Baca Juga

Namun, Wiku tidak menyebutkan lebih detail angka penurunan-penurunan tersebut. “Jika dilihat lebih jauh ada beberapa hal yang berkontribusi dalam penurunan kasus, yang salah satunya juga adalah penurunan testing mingguan,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/2).

Wiku menegaskan, jumlah testing sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah kasus positif baru yang ditemukan. Karena itu, ia menekankan agar upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) harus dilakukan secara konsisten dan merata di seluruh daerah Indonesia.

Meskipun terjadi penurunan penambahan kasus positif, Satgas mencatat terdapat lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Yakni di NTT yang naik 370 kasus, Sumatera Utara naik 246 kasus, Maluku Utara naik 95 kasus, Kalimantan Selatan naik 95 kasus, dan juga Banten yang naik 81 kasus.

Sebagai gambaran soal testing, pada Senin (15/2) kemarin tercatat rekor pemeriksaan terendah selama lebih tiga bulan terakhir dengan 'hanya' 26.378 spesimen. Sedangkan pada Selasa (16/2), angkanya tidak banyak berubah dengan 28.167 spesimen diperiksa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement