Kamis 18 Feb 2021 17:34 WIB

Covid-19 Diprediksi Naik 3 Pekan Lagi, Kemenkes Lakukan Ini

Kemenkes mendorong pemda melakukan analisis, terutama tren peningkatan kasus Covid-19

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan kasus Covid-19 di Tanah Air akan meningkat pada dua hingga tiga pekan ke depan. Prediksi lonjakan kasus usai libur imlek ini membuat Kemenkes mendorong penerintah daerah (pemda) melakukan analisis tren kasus di wilayahnya hingga mengoptimalkan tempat tidur di rumah sakit (RS).

"Kemenkes mendorong pemda melakukan analisis, terutama tren peningkatan kasus Covid-19. Sehingga (pemda) bisa melakukan antisipasi dalam dua sampai tiga pekan ke depan akan terjadi lonjakan kasus yang berakibat pada penambahan kebutuhan pelayanan fasilitas kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat mengisi Diskusi Change.org bertema Telisik Sebelum Disuntik: Mengawal Program Vaksinasi Covid-19, Kamis (18/2).

Dia menyebutkan, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran pada 11 Januari lalu yang mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk segera mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus berdasarkan analisis yang dilakukan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Dia menambahkan, kepala daerah bisa meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi kalau lonjakan kasus terjadi. 

Tak hanya daerah, Nadia mengaku, Kemenkes juga menata sistem rujukan, bahkan bila dibutuhkan menambah RS lapangan atau RS perawatan. Terakhir adalah tetap mengoptimalkan peningkatan kapasitas tempat tidur, baik tempat tidur isolasi maupun tempat tidur untuk perawatan ICU RS sebanyak 30-40 persen. 

Terpisah, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir menambahkan, Kemenkes telah menginstruksikan rumah sakit untuk konversi atau menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19 hingga 40 persen.

"Itu sudah dilakukan sejak bulan lalu setelah ada instruksi," katanya saat dihubungi Republika

Hingga kini, dia menambahkan, pihak rumah sakit tetap siaga antisipasi lonjakan kasus Covid-19 termasuk usai libur imlek, baik dari aspek sumber daya manusia (SDM), obat-obatan, hingga alat kesehatan. Bahkan, pihaknya juga menyediakan aplikasi Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) yang menyajikan informasi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit secara real time. 

Sehingga, dia melanjutkan, kalau masyarakat ingin tahu keterisian tempat tidur bisa membuka aplikasi Siranap. "Bisa dicek di situ untuk transparansi," katanya.

Pihaknya berharap, libur imlek kemarin tidak membuat banyak masyarakat yang pergi liburan. Sebab, ini bisa meningkatkan kasus Covid-19. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement