Kamis 18 Feb 2021 23:41 WIB

China Kembangkan Vaksin mRNA untuk Imunoterapi Kanker

Vaksin mRNA menyerang protein yang dibuat sel tumor.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ani Nursalikah
China Kembangkan Vaksin mRNA untuk Imunoterapi Kanker.
Foto: istimewa
China Kembangkan Vaksin mRNA untuk Imunoterapi Kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Para ilmuwan China mengembangkan vaksin mRNA baru. Vaksin tersebut ternyata bisa mengaktifkan sistem kekebalan untuk menyerang protein yang dibuat sel tumor, bukan protein yang diproduksi oleh virus corona.

Karena itu, vaksin ini bisa digunakan untuk imunoterapi kanker. Dilansir di Sky, Kamis (18/2), Peneliti Guangjun Nie, Hai Wang menjelaskan telah mencampurkan ovalbumin mRNA dan adjuvan dengan senyawa lain untuk membentuk hidrogel.

Baca Juga

Ketika disuntikkan di bawah kulit tikus dengan tumor melanoma direkayasa untuk mengekspresikan protein ovalbumin, hidrogel perlahan melepaskan mRNA selama sebulan bukan hanya satu atau dua hari. Dengan waktu yang cukup di dalam tubuh, vaksin mRNA berhasil mengaktifkan sel-T dan merangsang produksi antibodi.

Ini menyebabkan tumor menyusut pada tikus yang dirawat. Ia mencatat kalau hal ini berbeda dengan tikus yang tidak diobati. Tikus yang divaksinasi tidak menunjukkan metastasis kanker dan menyebar ke paru-paru mereka.

"Hasil ini menunjukkan hidrogel memiliki potensi besar untuk mencapai imunoterapi kanker yang tahan lama dan efisien hanya dengan satu pengobatan," kata Hai Wang. 

Sementara itu, pengobatan kanker mRNA, yang dilaporkan dalam Nano Letters American Chemical Society, bekerja dengan cara yang sama dengan memasuki sel penyaji antigen dan membuat protein tumor, memicu sel kekebalan lain untuk mencari dan menghancurkan sel tumor nyata yang juga membuat protein ini.

Tantangannya adalah mRNA umumnya merupakan molekul yang sangat tidak stabil yang dengan cepat terdegradasi oleh enzim di dalam tubuh. Para ilmuwan telah mencoba menggunakan nanopartikel untuk melindungi mRNA saat dikirim tetapi partikel ini umumnya dibersihkan dari tubuh terlalu cepat setelah injeksi biasanya satu atau dua hari.

Lihat artikel asli

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement