Kamis 18 Feb 2021 10:49 WIB

Wagub Jabar Tinjau Penanganan Klaster Pesantren Tasikmalaya

Dinas terkait sudah melakukan penanganan dengan pengetesan, pelacakan dan pengobatan

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau langsung penanganan klaster penyebaran Covid-19 di Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya, Kamis (18/2). Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, terdapat ratusan santri beserta pengajar yang terkonfirmasi positif di pesantren itu.
Foto: istimewa
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau langsung penanganan klaster penyebaran Covid-19 di Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya, Kamis (18/2). Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, terdapat ratusan santri beserta pengajar yang terkonfirmasi positif di pesantren itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau langsung penanganan klaster penyebaran Covid-19 di Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya, Kamis (18/2). Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, terdapat ratusan santri beserta pengajar yang terkonfirmasi positif di pesantren itu.

Menurut dia, munculnya klaster penyebaran Covid-19 di pesantren itu merupakan kejadian yang di luar kendali. Sebab, pihak pesantren sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan maksimal. "Tapi semua Allah yang menentukan," kata dia di Kota Tasikmalaya, Kamis. 

Uu mengatakan, dinas terkait sudah melakukan penanganan dengan pengetesan, pelacakan dan pengobatan atau  testing, tracing, treatment (3T). Pihak pesantren juga sudah meliburkan proses belajar mengajar. Ia menambahkan, santri yang positif juga sudah diisolasi. Sementara santri yang negatif dipulangkan secara bertahap. "Pesantren juga di-lockdown, tidak ada keluar masuk bebas. Semua sudah dilaksanakan sempurna oleh pihak pesantren," kata dia.

Berdasarkan data terakhir dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, setidaknya terdapat 383 orang di lingkungan pesantren itu yang terkonfirmasi positif Covid-19. Terdapat penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak tiga orang santri dari sebelumnya. 

Dari total kasus yang ada, 333 orang di antaranya merupakan santri dan 50 pengajar dan karyawan pesantren tersebut. Mereka yang terkonfirmasi positif diisolasi tersebar di sejumlah tempat, yaitu 110 orang di Hotel Crown, 55 orang di Rumah Sakit Dewi Sartika, lima orang di RSUD dr Soekardjo, 175 orang di pesantren, satu orang di RSHS, satukrang di Puskesmas Lakbok Ciamis, tiga orang telah pulang, dan 32 orang isolasi mandiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement