Kamis 18 Feb 2021 05:33 WIB

Studi: Antibodi Flu Biasa tak Bisa Lawan Covid-19

Studi dilakukan peneliti di Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Berdasarkan sebuah studi, antibodi flu biasa tak bisa melawan Covid-19 (ilustrasi).
Foto: CDC via AP, File
Berdasarkan sebuah studi, antibodi flu biasa tak bisa melawan Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antibodi diketahui memainkan peran penting tidak hanya dalam mengobati infeksi tetapi juga mencegahnya. Setelah tubuh membentuk antibodi terhadap patogen tertentu, patogen tersebut dapat sulit menyebabkan infeksi, setidaknya untuk beberapa waktu, tergantung pada berapa lama antibodi tersebut bertahan.

Terkait Covid-19, awalnya disebutkan bahwa antibodi dari virus yang serupa seperti virus flu biasa, dapat memberikan perlindungan dari SARS-CoV-2. Namun, kini para peneliti menilai bahwa antibodi flu biasa mungkin tidak dapat mencegah infeksi Covid-19.

Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania. Para peneliti melihat ratusan sampel darah yang dikumpulkan sebelum pandemi Covid-19, untuk mempelajari antibodi terhadap virus corona musiman.

Ditemukan bahwa sekitar 20 persen dari sampel ini memiliki antibodi terhadap virus corona musiman. Antibodi ini, menurut teori, dapat mengikat virus penyebab flu, dan juga ke situs utama SARS-CoV-2.

"Tetapi antibodi ini tidak dapat menetralkan infektivitas SARS-CoV-2, dan tidak terkait dengan hasil yang lebih baik pada orang yang kemudian terinfeksi Covid-19," demikian menurut pemimpin studi Scott Hensley seperti dilansir di laman Times Now News pada Kamis (18/2).

Para peneliti juga menemukan, orang dewasa dan anak-anak memiliki tingkat antibodi yang sama untuk virus korona musiman, yang juga disebut CoV. Oleh karena itu, para peneliti mengatakan bahwa ini menyiratkan bahwa antibodi CoV bukan faktor yang memberikan perlindungan terhadap Covid-19 parah di antara anak-anak, yang menunjukkan lebih sedikit atau tidak ada gejala infeksi Covid-19.

"Kami menemukan bahwa banyak orang memiliki antibodi yang dapat mengikat SARS-CoV-2 sebelum pandemi, tetapi antibodi ini tidak dapat mencegah infeksi," kata Hensley.

Meskipun antibodi dari infeksi flu biasa tidak mencegah infeksi Covid-19, Hensley mengatakan, ada kemungkinan bahwa sel B memori dan sel T yang sudah ada berpotensi memberikan beberapa tingkat perlindungan atau setidaknya mengurangi keparahan penyakit Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement